Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggandeng mahasiswa magang asal Universitas Riau guna menyukseskan program gerakan menanam 1.000 batang cabai keriting di wilayah setempat.
Upaya percepatan program gerakan menanam 1.000 batang cabai keriting ini diinisiasi untuk menambah produksi saat menyambut akhir tahun, selain juga mengendalikan inflasi.
"Cabai keriting menjadi salah satu komoditi yang sering menyumbang inflasi di Pekanbaru akibat harganya terus melonjak," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Kamis.
Dikatakan Firdaus MT, lewat program ini,Pemko akan menciptakan satu pengusaha tani dengan menanam 1.000 batang cabai.
"Maka akan muncul petani milenial di Pekanbaru," katanya.
Sementara itu Direktur PT. Sarana Pangan Madani (SPM) Ade Daulay mengatakan, Pemko bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pekanbaru akan memberikan sebuah motivasi kepada 10 peserta dari program magang pertanian bagi para mahasiswa.
Motivasi yang diberikan dalam bentuk suntikan modal untuk penanaman 1.000 batang cabai guna mendorong mereka menjadi pengusaha.
"Jadi, program kami ini menanam 1.000 batang cabai untuk satu pengusaha milenial," katanya.
Kalau program ini berjalan, produksi cabai untuk kebutuhan Pekanbaru akan teratasi. Maka, satu permasalahan inflasi akan terjawab.
"Kalau kita melakukan usaha pertanian, maka hasilnya tidak akan pernah ingkar janji. Itu yang dikatakan menteri pertanian," kata Ade.
Bantuan Rp50 juta yang diberikan kepada mahasiswa magang dari UNRI ini, berasal dari dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pekanbaru.
Pekanbaru gandeng mahasiswa sukseskan gerakan tanam 1.000 batang cabai
Sejumlah mahasiswa magang asal UNRI belajar jadi petani milenial. (ANTARA/HO-humas)
