Melihat kemajuan desa wisata binaan Chevron

id Desa wisata,Koto kampar, desa wisata koto kampar

Melihat kemajuan desa wisata binaan Chevron

Aktivitas warga membuat ikan salai dengan proses pengasapan dari ikan patin di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Usai mendapatkan penghargaan Desa Wisata Terbaik Nasional pada akhir tahun lalu, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau bersama SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) kembali membuat gebrakan.

Kali ini kemitraan tersebut melahirkan situs web desawisatariau.id dan Mini eSTePe Tour & Travel. Kedua wahana itu bertujuan untuk terus memperluas jangkauan promosi Desa Wisata Kampung Patin di Koto Mesjid, Kampar, yang merupakan desa binaan SKK Migas-PT CPI.

“Kami mengucapkan terima kasih atas upaya berbagai pihak yang telah membantu memajukan pariwisata Riau. Semoga kita terus bergandengan tangan untuk pertumbuhan pariwisata Riau yang semakin baik," kata Kadis Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat usai peluncuran di Pekanbaru, Sabtu (19/6).

Dalam acara peluncuran yang dilaksanakan pada 19 Juni 2021 di Ruang Serbaguna STP Riau, tampak hadir Kadis Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Sumbagut Arilda Septania Wisudawati, VP Corporate Affais PT CPI Sukamto Tamrin, dan Ketua STP Riau Eni Sumiarsih.

Situs web desawisatariau.id merupakan pusat informasi resmi mengenai destinasi dan paket wisata, informasi hotel, oleh-oleh, dan kuliner yang bisa dinikmati para wisatawan selama berkunjung ke Riau, khususnya Desa Kampung Patin. Situs web tersebut juga menawarkan informasi destinasi wisata terbaik dari setiap kota di Riau untuk dijelajahi sesuai minat para calon wisatawan.

Kemudian untuk Mini eSTePe Tour & Travel, travel mini ini, akan membuat paket-paket destinasi wisata yang terintegrasi. Paket wisata itu akan dipromosikan melalui situs web sehingga dapat dikenal oleh para calon wisatawan secara luas. Ketersediaan travel mini STP Riau atau biro perjalanan merupakan hal yang paling utama dalam pengembangan pariwisata. Termasuk dalam program Desa Wisata Kampung Patin ini, di mana masyarakat diharapkan semakin terampil dan mandiri dalam mengelola potensi desa mereka sebagai tujuan wisata.

"Ini merupakan gebrakan yang luar biasa untuk terus mempromosikan Desa Wisata Kampung Patin. Dengan masuk ke dunia digital, kita berharap pariwisata Riau semakin maju dan berkembang," kata VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin.

Hal senada juga disampaikan Arilda Septania Wisudawati yang hadir mewakili Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus.

"Riau selama ini dianggap kurang memiliki tempat wisata, padahal potensi wisata Riau sangat luar biasa. Melalui peluncuran situs web dan mini tour & travel ini diharapkan dapat mengangkat sektor pariwisata di Riau melalui sinergitas lintas sektor," katanya.

Dalam Program Pengembangan Desa Wisata Kampung Patin, STP Riau melatih dan membimbing masyarakat untuk meningkatkan keterampilan di bidang pemandu wisata, identifikasi potensi objek wisata, penginapan (homestay), suvenir, dan kuliner. Konsep yang dikembangkan adalah wisata berbasis komunitas (community based tourism/ CBT).

Wisata berbasis komunitas ini merupakan konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya. Program ini berupaya membangun keterampilan komunitas dan menjaga konservasi lingkungan.

Hasil dari program ini, antara lain, lahirnya dua objek wisata baru, yakni Goa Rambut Emas dan Sungai Gagak. Kemudian, produk olahan daging ikan patin di desa tersebut juga lebih dikembangkan menjadi fish burger, otak-otak, bakso goreng, siomay, tekwan, empek-empek, hingga kerupuk kulit patin.

Untuk sektor homestay di sekitar Desa Koto Mesjid, jumlahnya kini meningkat menjadi 30 unit dibandingkan sebelumnya yang hanya sembilan unit. Masyarakat juga dilatih tentang standar homestay di Indonesia maupun protokol kesehatan lokasi wisata di tengah pandemi.

Program ini juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Kampar, para penggiat wisata, dan PKK. Diharapkan, perekonomian rakyat dapat terbantu melalui sektor pariwisata. Program desa wisata ini selaras dengan program Pemkab Kampar dalam pengembangan pariwisata dan industri pengolahan.

Program Desa Wisata merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat di bidang ekonomi. Program lain di bidang ekonomi yang akan diresmikan dalam waktu dekat adalah peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan dan sertifikasi Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja kepada 102 peserta, pembangunan sentra budaya dan ekonomi kreatif Lembaga Adat Melayu Riau dan juga pengembangan pertanian terpadu oleh masyarakat di wilayah operasi PT CPI.