Peneliti BRIN sebut wisata perdesaan upaya untuk pembangunan berkelanjutan

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, wisata desa

Peneliti BRIN sebut wisata perdesaan upaya untuk pembangunan berkelanjutan

Sejumlah penumpang kapal motor berjalan di jembatan kayu setibanya dari Pulau Lemukutan di dermaga Teluk Suak, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Minggu (23/6/2024). Kapal motor yang merupakan alat transportasi air utama di wilayah tersebut digunakan masyarakat setempat dan wisatawan untuk menuju destinasi wisata unggulan Kabupaten Bengkayang yaitu Pulau Lemukutan dengan tarif Rp30 ribu per orang. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym.

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Roby Ardiwidjaja menyatakan wisata perdesaan yang menyuguhkan berbagai minat khusus dan memotivasi wisatawan berkunjung ke desa menjadi jawaban dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Potensi Indonesia cukup mengagumkan. Menurut saya jagoan untuk daya tarik yang sifatnya khas Indonesia, sehingga peluangnya cukup besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” kata peneliti Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN tersebut dalam lokakarya yang dipantau di Jakarta, Senin.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2023, Indonesia memiliki 83.971 desa/kelurahan. Sedangkan, jumlah kota hanya ada 98 kota dan 416 kabupaten.

Roby memandang bila orientasi pembangunan dari kota tanpa melibatkan desa, maka hal itu akan berdampak terhadap puluhan ribu desa di seluruh Indonesia.

“Seyogyanya pembangunan harus dari desa, sebab kalau pembangunan dari kota, orang-orang desa akan datang ke kota, sehingga yang terjadi di desa adalah urbanisasi dan kekurangan sumber daya manusia,” ujarnya.

Paradigma pembangunan pariwisata Indonesia ke depan adalah meningkatkan nilai tambah pariwisata.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menempatkan target utama berupa devisa dan nilai tambah pariwisata; kapasitas destinasi, industri, dan masyarakat; kapasitas sumber daya manusia; daya dukung lingkungan; serta citra pariwisata yang berdaya saing Nusantara.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan Indonesia memiliki 36 desa wisata tersertifikasi dengan catatan sebagai desa wisata berkelanjutan.

Baca juga: Kemenhub sediakan Kapal Pinisi dukung wisata bahari Ibu Kota Nusantara

Baca juga: Sukolilo Pati yang viral ternyata miliki daya tarik wisata