Bengkalis (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-513 Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis menggelar kenduri adat sebagai bentuk syukur atas keberkahan dan kemajuan yang telah dicapai oleh Negeri Junjungan. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh makna pada Rabu, (30/7) di Balai Kerapatan Adat LAMR Kabupaten Bengkalis.
Kenduri adat ini diawali dengan prosesi tahlil dan tahmid yang kemudian disempurnakan dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan Negeri Bengkalis. Suasana religius dan sakral menyelimuti kegiatan tersebut, menegaskan bahwa nilai spiritual tetap menjadi bagian penting dalam peringatan hari bersejarah ini.
Usai doa bersama, para tamu undangan disuguhkan hidangan khas Melayu yang disiapkan khusus untuk acara kenduri. Makanan adat ini menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan yang memperkuat silaturahmi antarwarga dan pemangku kepentingan daerah.
Bupati Bengkalis Kasmarni, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kenduri adat merupakan bagian dari warisan budaya Melayu yang tak ternilai harganya. Ia menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur dan sebagai sarana perekat sosial antar masyarakat.
"Melalui kenduri adat ini, kita tidak hanya mengenang sejarah panjang Bengkalis, tetapi juga memupuk semangat gotong royong dan persatuan demi masa depan yang lebih baik," ujar Kasmarni yang juga bergelar adat Datuk Seri Setia Amanah.
Dengan mengusung tema “Bermarwah Menuju Kemajuan, Sejahtera Dalam Kebersamaan,” Bupati Kasmarni mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan. Ia menekankan bahwa semua warga Bengkalis, tanpa memandang latar belakang, memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga marwah daerah.
“Siapapun dan dari manapun asal kita, sebagai sesama anak Negeri Bengkalis, kita harus bersebati dan sehati. Kita wajib bahu-membahu dan bergandeng tangan untuk mempercepat keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan di Negeri ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi keberagaman budaya, adat istiadat, agama, serta sumber daya manusia dan alam yang ada. Ia menilai bahwa semua itu adalah aset penting untuk memperkuat fondasi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang terus dijaga, Bupati Kasmarni berharap masyarakat Bengkalis dapat melangkah ke masa depan dengan penuh optimisme, tanpa melupakan akar budaya yang telah menjadi identitas dan jati diri Negeri Junjungan.