Bengkalis (ANTARA) - Gubernur Riau Abdul Wahid resmi dianugerahi gelar adat "Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Riau" oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), dalam sebuah prosesi adat yang khidmat pada Sabtu, (5/7), di Balai Kerapatan Adat Melayu Riau, Pekanbaru.
Acara penabalan gelar adat ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Bengkalis Kasmarni yang diwakili oleh Asisten III Setda Bidang Administrasi Umum Aulia. Prosesi adat dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf.
Penabalan dilakukan dengan membacakan warkah resmi pemberian gelar, dilanjutkan penyerahan atribut adat seperti tanjak, selempang, keris, dan pingat kepada Gubernur Abdul Wahid. Gelar ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari masyarakat adat Melayu kepada pemimpin daerah yang dianggap mampu menjaga nilai-nilai budaya dan amanah kepemimpinan.
Pemberian gelar adat ini telah melalui tahapan musyawarah dan sidang kerapatan adat antara LAMR tingkat provinsi dan LAMR kabupaten/kota se-Riau. Kesepakatan bersama ini menandai restu dan kepercayaan penuh terhadap Abdul Wahid dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin di Bumi Lancang Kuning.
Dalam kesempatan tersebut, Aulia mewakili Bupati Kasmarni menyampaikan ucapan selamat dan tahniah kepada Gubernur Abdul Wahid. Ia berharap gelar yang diterima dapat menjadi motivasi untuk terus istiqomah dan amanah dalam mengemban tanggung jawab sebagai kepala daerah.
"Gelar ini semoga menjadi pengingat sekaligus peneguh semangat bagi Gubernur untuk terus membawa Riau menuju kemajuan, tanpa melupakan akar budaya Melayu yang menjadi identitas utama," ujar Aulia.
Ketua MKA LAMR Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf menjelaskan, gelar Datuk Seri Setia Amanah merupakan gelar jabatan yang melekat pada posisi Gubernur Riau. Gelar tersebut mengandung pesan moral agar pemegangnya tetap setia pada amanah dan tanggung jawab yang diemban.
Sementara itu, Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, menekankan pentingnya penabalan ini karena gelar adat tersebut sempat kosong selama lebih dari satu tahun setelah berakhirnya masa jabatan gubernur sebelumnya.
LAM Riau juga berharap seluruh kebijakan yang telah dilakukan Gubernur Abdul Wahid dalam pelestarian dan penguatan budaya Melayu dapat terus didukung oleh seluruh elemen pemerintah dan masyarakat. Hal ini demi memperkuat eksistensi dan pemahaman terhadap nilai-nilai adat Melayu dalam kehidupan sehari-hari.