Istana Siak masih tutup, wisatawan pilih naik odong-odong

id Odong-odong, istana siak, wisata siak, siak

Istana Siak masih tutup, wisatawan pilih naik odong-odong

Odong-odong yang ada di depan Istana Siak menjadi alternatif rekreasi wisatawan. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Wisatawan tetap berdatangan ke Kabupaten Siak meskipun pemerintah setempat secara resmi memperpanjang penutupan tempat-tempat wisata baik yang dikelola pemerintah maupun swasta mulai 18-24 Mei 2021, seperti ikonnya Istana Siak.

Kendati begitu warga tak kehabisan akal, odong-odong yang mangkal di sekitar Istana Siak menjadi primadona untuk sarana berekreasi. Pengusaha odong-odong pun mendapat hikmah dari momen tersebut.

Seperti yang dirasakan Reza (20) pengusaha odong-odongmuda yang mengaku meraup lebih banyak untung ketimbang hari biasa. "Baru minggu ini ramai. Sekarang Alhamdulillah penghasilan naik," kata Reza, Minggu.

Odong-odong motor yang Reza kemudikan mampu memuat12 orang. Ia menaruh tarif per orang Rp5.000 dengan rute kelilingnya hanya berjarak sekitar 3,5 kilometer mengelilingi Istana Siak.

"Anak-anak dan dewasa harganya sama bang, rutenya putar sekitar istana Siak saja. Kalau dibooking rutenya agak jauh dan tarif per orang Rp10 ribu," kata dia.

Ia juga mengatakan odong-odong motor yang sering beroperasi di depan Istana Siak berjumlah 12 unit. Sedangkan odong-odong bermesin mobil ada empat unit.

Sehari-hari ia menggantungkan pendapatannya dengan odong-odong milik tuannya. Ternyata Reza hanya sebagai pengemudi yang digaji per hari berdasarkan besaran pendapatannya.

"Sistemnya kerja bagi hasil bang, 40 persen saya dan 60 persen pemilik odong-odong. Jadi gajinya per hari selesai narik," katanya.

Dalam sehari ia mampu meraup omset hingga Rp300 ribu jika libur atau weekend. Reza mulai mangkal di depan Istana Siak jam 9.00 WIB sampai 21.00 WIB.

"Kalau hari-hari biasa cuma Rp100 - Rp150 ribu paling tinggi, cukuplah untuk kebutuhan hari itu," ujarnya.

Selain odong-odong, tempat rekreasi alternatif bagi warga dan pengunjung adalah lapangan Siak Bermadah dan Water Front City atau turap Singapura di depan Istana Siak. Pantauan di lapangan, tempat tersebut mulai diramaikan oleh wisatawan dan pedagang mainan anak-anak.

Baca juga: COVID-19 tak kunjung usai, Pemkab Siak ritual tolak bala dengan "Ghatib Beghanyut"

Baca juga: Tidur di masjid demi kunjungi Istana Siak, pengunjung kecewa ternyata masih tutup