Kendari, Sulawesi Utara, (antarariau) - Provinsi Sulawesi Tenggara sedang mengembangkan tanaman sayuran jenis kol atau kubis seluas 143 hektare.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Chaidir di Kendari, Rabu mengatakan, tanaman kol dikembangkan oleh petani di daerah ini karena potensi ekonominya cukup baik.
"Tanaman kol ini masuk dalam tanaman dataran rendah, mulai dikembangkan oleh petani lokal. Sebelumnya, kebutuhan sayur jenis kol di Sultra masih didominasi dari luar Sultra," katanya.
Menurut dia, daerah yang menjadi pemasok kol atau kubis untuk memenuhi kebutuhan lokal daerah ini berasal dari Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, nantinya Sultra bisa memproduksi kubis dalam setahun mencapai 1.257 ton, dengan rata-rata produktivitas sebanyak 8,79 ton per hektare.
Budidaya kol ini dilakukan oleh petani di beberapa kabupaten di antaranya Kolaka Utara, Kolaka, Bombana, Konawe, Konawe Selatan dan kabupaten Konawe Utara.
Pemerintah, kata Chaidir, memberikan perhatian serius terhadap pengembangan budidaya sayuran di daerah ini, selain memberikan pendampingan kepada petani, pemerintah juga memberikan bantuan kepada petani.
Bantuan yang diberikan di antaranya benih atau bibit sayur, pupuk, pestisida dan bantuan kebutuhan lainnya yang bisa meningkatkan produksi sayur.