Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho bersama Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Indra Agus Lukman meninjau langsung lokasi semburan gas bumi yang bercampur lumpur di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Jumat.
Sesampai di lokasi, Agung Nugroho sempat berdiskusi dengan sejumlah pekerja dari bidang perminyakan dan gas. Dari pekerja tersebut dia mendapatkan informasi bahwa semburan gas bumi ini berpotensi menyebabkan gangguan terhadap lingkungan.
"Kita tentu tidak ingin peristiwa ini serupa dengan kasus semburan lumpur Lapindo di Jawa Timur sana. Maka dari itu, tadi saya sudah meminta langsung Kepala Dinas ESDM bergerak cepat melakukan antisipasi agar semburan tidak meluas," ucap Agung.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Riau itu juga meminta Komisi IV DPRD Riau untuk segera memanggil seluruh dinas serta instansi terkait. Termasuk juga kepada pemerintah Kota Pekanbaru.
Baca juga: Gas tiba-tiba menyembur 15 meter di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru, begini kronologinya
"Saya selaku anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru sangat mengharapkan Pemko dapat bersinergi dengan Pemprov dalam mengatasi peristiwa ini," sebutnya.
Agung meminta untuk tidak menganggap remeh peristiwa ini karena jika terus meluas dampaknya akan jauh lebih merugikan masyarakat dan semua pihak.
"Jangan sampai semburan yang saat ini masih kecil dan belum membahayakan, kemudian membesar karena tidak di tanggapi dengan cepat. Saya ingat dulu ketika banjir di Pekanbaru hanya diawali dengan genangan air di beberapa ruas jalan. Di anggap sepele, kemudian menjadi musibah yang menyengsarakan masyarakat. Saya tidak ingin hal ini terjadi," ucapnya.
Baca juga: Semburan gas di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru beracun dan berpotensi terbakar, begini penjelasannya
Agar tidak membahayakan masyarakat diminta untuk tidak mendatangi lokasi kejadian. "Kepada masyarakat sekitar Tenayan Raya saya minta untuk tidak dulu mendatangi lokasi. Mari kita sama sama menjaga diri," kata dia.
Sebagai informasi, semburan gas bumi ini telah berlangsung selama dua hari terakhir dan belum juga berhenti bahkan tampak makin parah dan merusak fasilitas Pondok Pesantren Al-Ihsan.
Areal kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsan kini diselimuti lumpur, pasir dan abu berwarna kelabu. Bangunan utama seperti asrama santri, ruang guru, kantin, ruang kelas, dan aula rusak berat karena gumpalan lumpur yang mengeras terlontar dari sumur menghujam atap hingga berlubang. Tanah di sekitarnya juga penuh dengan lumpur yang lengket.
Baca juga: Semburan gas bercampur lumpur dan abu, bangunan Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru rusak berat
Datangi lokasi semburan lumpur, Waka DPRD Riau minta Dinas ESDM bertindak cepat
Kita tentu tidak ingin peristiwa ini serupa dengan kasus semburan lumpur Lapindo,