Dinas PU Meranti gesa pemeliharaan poros Desa Lukun - Sungai Tohor secara swakelola

id Jalan selatpanjang, dinas pu meranti, pt merbau indah

Dinas PU Meranti gesa pemeliharaan poros Desa Lukun - Sungai Tohor secara swakelola

Kondisi jalan poros Desa Lukun - Sungai Tohor yang sedang dalam proses pemeliharaan fungsional dengan menggunakan sistem swakelola. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti terus menggesa pengerjaan jalan sepanjang 29,5 kilometer itu bisa selesai sesuai target.

Saat ini ada sekitar 14,5 kilometer jalan yang sedang dilakukan pemeliharaan fungsional. Dari pantauan ANTARA saat ikut melakukan peninjauan, Sabtu (30/1) bersama rombongan Dinas PUPRPKP, Camat Tebingtinggi Timur, dan Kepala Desa, jalan tersebut dalam proses pengerjaan menggunakan alat berat.

Di sela peninjauan, Plt Kepala Dinas PUPRPKP Kepulauan Meranti Rosdaner mengungkapkan pengerjaan jalan poros Desa Lukun - Sungai Tohor sudah selesai. Namun saat ini pihaknya sedang melakukan proses pemeliharaan.

"Jalan ini yang dulunya sulit untuk dilewati, tapi Alhamdulilah pada hari ini kita turun ke lapangan untuk menyaksikan kondisi jalan sudah mulai bisa dilewati. Masyarakat yang dari Desa Sungai Tohor sudah bisa menempuh ke Selatpanjang (ibukota kabupaten) dengan menggunakan jalan ini," kata Rosdaner.

Pemeliharaan ini sekaligus untuk upaya penanganan terhadap titik rawan di ruas jalan yang sulit dilalui. Ada beberapa ruas jalan yang sudah mulai tertutup oleh semak belukar dan sering banjir jika terjadi curah hujan di kawasan tersebut.

"Jalan ini yang sebelumnya selalu banjir, makanya di sisi kanan dan kiri ruas jalan dilakukan penggalian tali air menggunakan alat berat. Jadi sekarang sudah tidak ada lagi banjir yang menutupi jalan. Sementara titik yang banyak ditutupi semak belukar dirapikan agar ruas jalan kembali terbuka," tutur Rosdaner.

Baca juga: Mimpi 20 tahun Bambu Kuning akhirnya terwujud
Kondisi jalan poros Desa Lukun - Sungai Tohor yang sedang dalam proses pemeliharaan fungsional dengan menggunakan sistem swakelola. (ANTARA/Rahmat Santoso)


Ditambahkan Kabid Bina Marga Dinas PUPRPKP Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko, proses pemeliharaan fungsional jalan Desa Lukun - Sungai Tohor menggunakan sistem swakelola. Pemeliharaan itu dimulai dari Dusun Semulut, Desa Banglas Barat hingga membentang sepanjang 15 kilometer menuju ke arah Desa Sungai Tohor.

"Nanti akan nyambung ke jalan yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan sehingga nantinya tidak akan ada lagi jalan yang berlubang di area kawasan pemeliharaan itu," terang Fajar.

Ia tak menampik anggaran yang digelontorkan untuk pemeliharaan dalam sistem swakelola itu sekitar Rp1 miliar. Pelaksanaan kebijakan pembangunan secara swakelola ini diakuinya lebih efektif karena mengoptimalkan tenaga kerja dari masyarakat setempat.

"Pemeliharaan tersebut hanya sebesar lebih kurang Rp1 miliar, dan kalau melalui tender bisa menghabiskan hampir Rp3 miliar," ungkap Fajar.

Hingga pertengahan Februari 2021, ia optimistispengerjaannyabisa selesai meskipun dalam proses pengerjaan akan muncul sejumlah kendala.

"Kalau membuka base jalan yang ditutupi semak hanya sebentar. Tapi mengerjakan penggalian tali air untuk meminimalisir banjir di jalan tersebut butuh waktu yang sedikit lama," aku Fajar lagi.

Menanggapi itu, Camat Tebingtinggi Timur, Tunjiarto berharap dengan optimalisasi jalan poros Desa Lukun - Sungai Tohor bisa nantinya bisa membuka peluang pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Karena sejak dulu akses jalan ini diimpikan masyarakat desa karena sudah beberapa kali pengerjaan yang dilakukan tidak selesai.

"Ini (jalan yang layak) kita harapkan. Semoga dengan penanganan pihak dinas, jalan ini kembali bisa diakses kembali oleh masyarakat desa. Soalnya jalan poros ini menghubungkan akses ke ibukota kabupaten yang menjadi salah satu jantung ekonomi masyarakat di Kecamatan Tebingtinggi Timur," pinta Tunjiarto.

Sebagaimana diketahui, Kepala Seksi Perencanaan Teknis, Rahmat Kurnia menjelaskan, pada tahun 2020 pembangunan poros jalan ini kembali dilanjutkan setelah beberapa kali dianggarkan namun tidak selesai. Dibangun lagi dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp24.185.902.854,3 dengan konstruksi panjang jalan sepanjang 7 kilometer.

"Pengerjaan dimulai pada bulan Maret dan Desember 2020 habis kontrak. Pembangunannyaterbagi dalam dua konstruksi yaitu base B dengan panjang 6.977 meter, lebar 6 meter, dan tebal 35 centimeter. Kemudia Beton Rigid (K-250) dengan panjang 800 meter lebar 5 meter dan tebal 17 centimeter. Dikerjakan oleh rekanan kontraktor PT Merbau Indah Abadi selama 240 hari kalender," terangnya.

Baca juga: Kejati Riau usut dugaan korupsi infrastruktur jalan Meranti Rp49 miliar

Baca juga: RAPP Bantu Perbaiki Jalan Rusak di Teluk Meranti