DBH Migas Riau Rp9.6 triliun

id dbh migas, riau rp96 triliun

Pekanbaru - Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau menyatakan dana bagi hasil minyak dan gas (DBH Migas) Riau pada 2012 diperkirakan akan mencapai Rp9,6 triliun.

"DBH Migas kita bisa mencapai sekitar Rp9,6 triliun, naik 10 persen dibandingkan 2011 sebesar Rp8,7 triliun," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Riau, Said Mukri, di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia, kenaikan DBH Migas pada 2012 kemungkinan besar disebabkan dampak lonjakan harga minyak mentah di pasar global. Harga minyak mentah sempat mencapai angka 122 dolar AS per barrel.

"Kenaikan DBH Migas yang diterima Provinsi Riau jadi nilai tambah bagi anggaran pembangunan daerah," ujarnya.

Ia mengatakan, Riau menjadi daerah penerima DBH migas terbesar yang kedua di Indonesia setelah Provinsi Kalimantan Timur. Terkait besar DBH Migas yang akan diterima, tercanum dalam keputusan Menteri Keuangan PMK Nomor 08/PMK.07/2012.

"Kenaikan harga minyak di pasaran internasional menyebabkan kuota DBH daerah sebagai penghasil migas juga bertambah," ujarnya.

Menurut dia, dari total penerimaan DBH migas tahun lalu yang mencapai Rp8,7 trilin, Provinsi Riau mendapatkan Rp1,935 triliun, kemudian Kabupaten Bengkalis sebagai daerah penghasil terbesar mendapatkan Rp1,996 triliun, Siak Rp1,094 triliun, Rokan Hilir Rp986,8 miliar, Kampar Rp782,8 miliar, dan Kabupaten Kepulauan Meranti Rp377,5 miliar.

Selanjutnya, Kabupaten Rokan Hulu mendapatkan Rp376,1 miliar, Pelalawan Rp359,3 miliar, Indragiri Hulu Rp359 miliar, Kota Dumai Rp351,8 miliar, Indragiri Hilir Rp351,8 miliar, Kabupaten Kuantan Singingi Rp351,8 miliar, dan Kota Pekanbaru Rp351,8 miliar.

Meski penerimaan DBH migas Riau cenderung naik, lanjutnya, hal itu dinilai belum sesuai harapan sebagai penghasil migas terbesar di Indonesia.

"Akan tetapi ini sudah menjadi awal yang baik dan kita akan tetap berusaha agar pembagian DBH meningkat lagi," katanya.