Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut akan ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi pada musim tanam II, hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar hasil pertanian bisa sesuai dengan perencanaan.
"Alokasi pupuk kita pada musim tanam II diharapkan pada tingkat yang direncanakan, apalagi kemarin Bapak Presiden telah memerintahkan menambah pupuk bersubsidi yang ada, sesuai dengan perencanaan," kata Syahrul Yasin, dalam kunjungannya ke Petrokimia Gresik, Kabupaten Gresik, Jatim, Jumat.
Baca juga: Jual pupuk bersubsidi di atas HET, distributor dan pengecer akan ditindak tegas
Syahrul tidak menyebut secara rinci nilai penambahan itu, namun diharapkan bisa memenuhi beberapa daerah yang sebelumnya mengalami kekurangan pada musim tanam pertama.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, penambahan alokasi direncanakan mencapai volume 1 juta ton, dan menelan anggaran sekitar Rp3,14 trilIun.
Ia berharap, dengan penambahan itu bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang kurang di sejumlah wilayah Indonesia.
Sementara itu, PT Petrokimia Gresik sebelumnya telah mendapatkan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total penugasan nasional sebesar 7.9 juta ton kepada Pupuk Indonesia. Sisanya, disalurkan oleh produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.
Direktur Utama Petrokimia Dwi Satriyo mengatakan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaannya berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.
Sedangkan untuk memastikan penyaluran hingga ke daerah, lanjutnya, Petrokimia Gresik memiliki 77 orang Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). kelompok tani, hingga aparat berwajib setempat," katanya.
Baca juga: DTPHP Riau Salurkan 104.881 Ton Pupuk Bersubsidi
Baca juga: Timbun 11 Ton Pupuk Bersubsidi , Polres Rohul Amankan Pemilik Gudang
Pewarta : A Malik Ibrahim
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB