Kasus Corona banyak di Siak, Gugus tugas: karena bupati bekerja

id corona siak, siak, pemkab siak, covid-19 siak

Kasus Corona banyak di Siak, Gugus tugas: karena bupati bekerja

Petugas menjemput pasien positif COVID-19 di Siak. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Siak, Riau, menyampaikan banyaknya kasus di daerah setempat karena Bupati Alfedri bekerja dengan menginstruksikan dinas terkait untuk giat melakukan penelusuran.

"Banyaknya kasus positif Siak itu tandanya pak bupati kita bekerja. Karena akan jauh lebih berbahaya jika kasus tidak diungkap, akan menjadi seperti api di dalam sekam," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten SiakBudhi Yuwono, Senin.

Pengungkapan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Siak menjadi sorotan di Provinsi Riau sebab data kasus positif di daerah ini sudah mencapai 271, sebanyak 104 orang dirawat, 163 orang sehat dan sudah dipulangkan serta empat orang meninggal dunia.

Instruksi Alfedri,katanya, agar melakukan metoda 3T, yakni "tracing, testing dan treatment", atau telusuri, tes, dan rawat sudah terlebih dahulu dilakukan dibanding daerah lain. Ini dalam rangka pemutusanmata rantai penyebaran COVID-19 dengan melakukanpenelusuran makanya kasus meningkat.

Bupati lanjutnya tidak ingin mendiamkan kondisi ini karena dampaknya akan semakin buruk. Semakin banyak penelusuran maka akan semakin mudah mendeteksi potensi COVID-19, sehingga perlu ada tindakan yang tepat sasaran.

Disampaikan Budhi, saat ini Siak sudah melakukan uji swab sebanyak 2.800 sampel. Angka ini jauh melampaui target yakni 1.758 sampel, sedangkanskema yang dibuat oleh ahli epidemiologi adalah wajib swab sebanyak3.500 per 1 juta penduduk.

Penduduk Siak sebanyak 472.027 jiwa, rasionya wajib swab sebanyak 1.758 sampel. "Dan sudah kita lampaui jumlah itu karena Pak bupati Siak ini dia menginginkan kinerja itu harus optimal dan harus di atas standar. Makanya kita jauh melebihi target," ungkap Budhi.

Selain itu, lanjut dia peningkatan kasus juga disebabkan pergerakan manusia masuk ke Siak. Apalagi yang datang dari zona merah dan pencatatan kasusnya dimasukkan ke Siak.

"Bisa jadi sebelum sampai ke Siak pasien yang bersangkutan sudah tertular. Jadi sesungguhnya karena kita bekerja makanya kita menemukan banyak kasus di Siak karena sebagian besar kasus positif saat ini merupakan OTG (orang tanpa gejala)," imbuh Budhi.

Baca juga: 163 pasien positif COVID-19 di Siak sudah sehat dan dipulangkan