Amerika Serikat ingatkan warganya untuk Waspadai risiko penahanan di China

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Shina

Amerika Serikat ingatkan warganya untuk Waspadai risiko penahanan di China

Para polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan pemrotes undang-undang keamanan nasional, pada peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris kepada China, di Hong Kong, China, Rabu (1/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu/nz/cfo)

Beijing (ANTARA) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Sabtu (11/7) memperingatkan warga AS agar "semakin waspada" di China lantaran ada peningkatan risiko soal penegakan hukum sewenang-wenang, termasuk penahanan dan larangan keluar dari negara tersebut.

"Warga AS bisa saja ditahan tanpa mendapat layanan konsuler AS atau informasi mengenai dugaan kejahatan mereka," kata Departemen Luar Negeri melalui peringatan keamanan, yang dikeluarkan bagi warga negaranya di China.

Baca juga: Warga terinfeksi COVID-19 meningkat, pasar grosir pertanian utama di Beijing ditutup sementara

Dalam peringatan, disebutkan pula bahwa warga AS mungkin menghadapi "interogasi yang berlarut-larut dan penahanan yang lama" terkait keamanan negara.

"Personel keamanan mungkin menahan dan/atau mendeportasi warga AS karena mengirim pesan elektronik pribadi yang kritis mengenai pemerintah China," lanjut Deplu, tanpa menyebutkan contoh spesifik. Departemen juga tidak menyebutkan apa yang menjadi pemicu hingga peringatan tersebut dikeluarkan.

Peringatan keamanan tersebut muncul saat hubungan bilateral antara AS dan China semakin panas terkait berbagai isu, mulai dari pandemi COVID-19, perdagangan, undang-undang keamanan Hong Kong, hingga tuduhan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di kawasan Xinjiang.

Sebagai sorotan pada konflik panas di antara keduanya, Washington dan Beijing baru saja saling mengeluarkan kebijakan larangan visa bagi para pejabat.

Kementerian Luar Negeri China belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar di luar jam kerja pada Sabtu.

Beijing pada Rabu (8/7) menyebut peringatan serupa, yang dikeluarkan oleh Australia soal risiko penahanan sewenang-wenang di China, "benar-benar konyol dan disinformasi."

Baca juga: Tujuh Anak Buah Kapal WNI terkatung-katung dua pekan di perairan Shanghai

Baca juga: Penerbangan dari Beijing dibatalkan, menyusul serangan gelombang kedua COVID-19


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari