Indonesia telah miliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi COVID-19

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Indonesia telah miliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi COVID-19

Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang diikuti di Jakarta, Senin (15/6/2020). (ANTARA/Dewanto Samodro)

Jakarta (ANTARA) - Ahli Epidemiologi dan Informatika Penyakit Menular dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi COVID-19.

"Sampai hari ini kita telah memiliki lebih dari 76.000 data penyelidikan epidemiologi," kata Dewi dalam paparan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Baca juga: 19.241 pasien sudah dinyatakan sembuh dari 47.896 positif COVID-19

Dewi mengatakan data itu terhimpun dalam sistem terintegrasi Bersatu Lawan COVID (BLC) yang dapat diakses gugus tugas pusat hingga daerah, pemerintah pusat hingga daerah, kementerian serta lembaga.

Di dalam sistem BLC juga terhimpun 245.000 data pasien COVID-19 di rumah sakit, 380.000 data pemeriksaan laboratorium, data logistik, hingga data mobilitas penduduk.

"Semua dapat kita lihat dalam dashboard yang sama," papar Dewi.

Dia mengatakan sistem Bersatu Lawan COVID merupakan hasil koordinasi dan kolaborasi yang baik antara seluruh komponen gugus tugas.

Baca juga: Karyawan RSUD Mandau dikabarkan positif Covid-19

Baca juga: Doni Monardo: Asap akibat karhutla bisa tingkatkan risiko terpapar COVID-19


Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga