Jumlah terjangkit virus corona/COVID-19, Brazil tempati nomor 2 di belakang AS

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Jumlah terjangkit virus corona/COVID-19, Brazil tempati nomor 2 di belakang AS

Para pria membawa kotak untuk dipasangkan ke peti jenazah di pemakaman Kota Sao Pedro, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Sao Paulo, Brazil, Kamis (14/5/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Amanda Perobelli/wsj/cfo)

Rio De Janeiro (ANTARA) - Brazil menjadi wilayah nomor 2 dunia untuk kasus corona pada Jumat, di belakang Amerika Serikat, setelah otoritas negara yang menjadi kiblat sepak bola dunia itu mengonfirmasi bahwa 330.890 warganya terinfeksi COVID-19, kata Kementerian Kesehatan.

Rekor itu mengambil alih posisi Rusia yang semula berada di belakang AS. Brazil mencatat 1.001 kematian harian akibat corona pada Jumat sehingga totalnya menjadi 21.048, menurut Kementerian Kesehatan.

Baca juga: WHO : Amerika Selatan kini telah jadi episentrum baru virus corona

Di Sao Paulo, kota terparah dilanda corona, video yang mengambil gambar dari atas memperlihatkan barisan galian terbuka di Pemakaman Formosa saat pihak pemakaman itu berpacu untuk memenuhi tuntutan ( atas banyaknya jasad yang harus dikubur).

Presiden Jair Bolsonaro secara luas dikritik karena penanganannya terhadap wabah dan juga sedang berada di pusat krisis politik yang mendalam.

Mantan kapten pasukan bersenjata itu mengalami penurunan peringkat jajak pendapat, diakibatkan oleh penentangannya terhadap langkah-langkah jaga jarak sosial, dukungannya terhadap chloroquine yang tak terbukti mujarab dan perselisihannya dengan para pejabat kesehatan masyarakat yang berpengalaman.

Jumlah kasus infeksi dan kematian yang sebenarnya mungkin lebih tinggi dari angka yang diperkirakan, karena negara Amerika Latin dengan perekonomian tertinggi itu lamban untuk meningkatkan pengujian corona.

Wabah itu sedang melaju. Pada Senin, Brazil menyalip Inggris menjadi negara ketiga dalam jumlah infeksi tertinggi. Brazil melewati Rusia pada Jumat namun tak mungkin segera melewati AS. Negara dengan perekonomian tertinggi dunia itu mencatat lebih dari 1,5 juta kasus corona.

Sejak wabah mulai, Bolsonaro kehilangan dua menteri kesehatan, setelah menekan mereka untuk mempromosikan pemakaian awal obat antimalaria seperti chloroquine dan hydrochloroquine. Beberapa pakar kesehatan masyarakat terkemuka juga meninggalkannya. Banyak yang digantikan oleh prajurit.

Pada Rabu, Menteri Kesehatan Sementara Eduardo Pazuello, jenderal pasukan bersenjata yang berdinas aktif, mengeluarkan pedoman baru untuk menggunakan chloroquine dan hydrochloroquine untuk kasus-kasus ringan.

Baca juga: Relawan Indonesia Bersatu beri bantuan sembako mahasiswa perantauan di Jakarta

Baca juga: Wakil rakyat: Hindari kesan diskriminasi dan gaduh terkait penegakan PSBB


Reuters

Pewarta : Mulyo Sunyoto