London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menginstruksikan pegawai negeri sipil untuk mengakhiri ketergantungan Inggris pada Cina terkait pasokan medis vital dan impor strategis lainnya sehubungan dengan wabah virus corona, surat kabar The Times melaporkan pada Jumat.
Rencana itu, yang diberi kode "Project Defend", termasuk mengidentifikasi kerentanan ekonomi Inggris terhadap negara asing yang berpotensi membahayakan keamanan nasional, surat kabar itu melaporkan, menambahkan bahwa upaya tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
Dua kelompok kerja telah dibentuk sebagai bagian dari proyek itu, menurut laporan itu,
Satu sumber mengatakan kepada The Times bahwa proyek tersebut bertujuan mendiversifikasi jalur pasokan agar tidak lagi bergantung pada masing-masing negara untuk hal-hal yang tidak penting mengenai makanan.
Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ia akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi basis teknologi Inggris, peralatan pelindung diri dan obat-obatan.
Perkembangan itu terjadi ketika kecaman internasional terhadap Beijing meningkat atas penanganan wabah virus corona yang pertama kali muncul di China sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Pewarta : Azis Kurmala
Berita Lainnya
Atur waktu perjalanan mudik agar anak tidak lelah di jalan
28 March 2024 16:05 WIB
Otoritas AS terus cari 6 orang pekerja yang diduga tewas akibat jembatan ambruk
28 March 2024 16:00 WIB
Bank Indonesia imbau masyarakat menukar rupiah di titik layanan BI dan perbankan
28 March 2024 15:51 WIB
Indonesia undang 44 pemimpin negara untuk hadiri Forum Air Sedunia di Bali
28 March 2024 15:46 WIB
Analis: Rupiah berpeluang menguat terhadap dolas AS seiring imbal hasil SBN kian menarik
28 March 2024 15:38 WIB
KPU pertanyakan AMIN yang baru layangkan keberatan soal Gibran
28 March 2024 15:31 WIB
BOE bakal memproduksi layar 6,1 inci untuk iPhone SE 4
28 March 2024 15:27 WIB
Cinta Laura berusaha untuk tetap produktif selama Ramadhan
28 March 2024 15:17 WIB