Tenaga medis kekurangan APD, Ini desakan Fraksi PKS DPRD Riau

id DPRD RIAU,PKS Riau

Tenaga medis kekurangan APD, Ini desakan Fraksi PKS DPRD Riau

Fraksi PKS DPRD Riau salurkan bantuan ke Kantor IDI Riau. (DIANA/ANTARA)

Pekanbaru (ANTARA) - Fraksi PKS DPRD Riau mendesak agar pemerintah daerah segera mencarikan solusi terkait kekurangan alat pelindung diri atau APD yang digunakan tenaga medis saat melawan virus penyakitcoronaatau COVID-19.

Hal itu disampaikan Fraksi PKS DPRD Riau saat melakukan kunjungan sekaligus

mendistribusikan bantuan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Riau berupa masker N95 dan hand sanitizer, di Pekanbaru, Selasa.

Dalam pertemuan itu, Ketua IDI Riau

Dr. Zul Asdi menyampaikan aspirasinya terkait kebutuhan alat pelindung diri. Selama ini petugas medis baik itu dokter dan perawat yang berinteraksi langsung dengan pasien suspect maupun positif corona hanya menggunakan APD dengan kondisi seadanya.

"Kami sangat prihatin, petugas medis kita hanya menggunakan APD seadanya, misalnya hanya memanfaatkan jas hujan, masker juga sangat terbatas sekali. Kedatangan fraksi dan pengurus PKS membawa bantuan sangat tepat sekali di saat tenaga kesehatan menjerit, ini seperti setetes air yang jatuh di gurun pasir yang tandus, sangat membantu kami," ucapnya.

Dia juga sempat berdiskusi banyak dengan Fraksi PKS terkait upaya yang harus di tempuh pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19.

"Kedepan akan ada langkah-langkah yang akan kita kerjakan bersama, kunjungan ini merupakan satu langkah positif yang dilakukan PKS. Selain itu, langkah lockdown saya rasa juga perlu dipertimbangkan oleh pemerintah, agar penyebaran COVID-19 dapat dihentikan" sambungnya.

Fraksi PKS DPRD Riau yang hadir diwakili oleh Markarius Anwar, dan Arnita Sari juga hadir bersama dengan Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief dan pengurus lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PKS DPRD Riau, Markarius Anwar mengatakan masukan dari IDI sangat dibutuhkan, karena IDI merupakan lembaga yang diisi oleh orang-orang yang profesional di bidang kedokteran.

Mengenai kelangkaan APD yang disampaikan IDI, menurutnya memang butuh adanya pendekatan kebijakan yang perlu dilakukan segera.

"InsyaAllah kita (fraksi PKS) akan mendorong pemerintah supaya sesegera mungkin menyediakan APD, seperti masker dan lainnya. Pemerintah harus mengontrol, jika ada orang-orang menimbun masker dan lainnya harus ditindak secepatnya. Karena kita khawatir kalau tenaga medis sudah tidak ada APD tertentu akan membahayakan jiwa mereka dan keluarga, juga orang sekitarnya tentunya," sebut Markarius Anwar.

Menurutnya, dengan pertemuan ini fraksi PKS bisa mendapatkan gambaran yang jelas dari sisi medis terkait langkah-langkah apa yang mesti dilakukan.

"Salah satunya, kita bicara tentang dengan lockdown, upaya yang mesti dipertimbangkan untuk menghentikan penularan COVID-19," tuturnya.

Baca juga: DPRD Riau bagi-bagi hand sanitizer ke pengendara Ojol

Pria yang akrab disapa Eka itu melanjutkan, jika langkah lockdown dilakukan, tentu harus didukung dengan kesiapan pemerintah, misalnya dari aspek ketersediaan bahan pokok, terkhusus bagi masyarakat yang kuran mampu. Mereka harus mendapat perhatian lebih.

Fraksi PKS mendorong pemerintah untuk segera melakukan revisi APBD, sehingga bisa dianggarkan untuk penyediaan bahan pokok bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Tentu disamping itu, kita juga akan menggalakkan kepedulian sosial di antara masyarakat, sehingga social distancing betul-betul bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya," ujar Bendahara PKS Riau tersebut.

Baca juga: Video - Aksi PKB Riau perangi COVID-19