Stok gula menipis di Riau, harga eceran melambung Rp18.000 per kilogram

id Bulog,harga gula naik,gula pasir,harga gula di pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Stok gula menipis di Riau, harga eceran melambung Rp18.000 per kilogram

Pekerja mengemas gula pasir ke dalam plastik di pasar baru Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020). Harga gula pasir di pasar tersebut mengalami kenaikan dari harga Rp14 ribu per kilogram menjadi RP17 ribu perkilogram akibat kelangkaan stok gula. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.

Pekanbaru (ANTARA) - Warga Kota Pekanbaru, Riau mengeluhkansemakin melambungnya harga gula pasir di pasar tradisional dan modern setempat hingga mencapai Rp18.000 per kilogram di tingkat pengecer.

"Dulu gula pasir hanya Rp13.000 per kilogram, kini naik jadi Rp18.000 per kilogram di warung dekat rumah," kata Rosmina warga Jalan Fazar, Pekanbaru, Jumat.

Rosmina mengatakan terpaksa mengurangi kebutuhan minum teh/kopi bagi keluarganya menjadi sekali sehari dari dua kali, karena anggaran untuk beli gula tidak mencukupi.

"Kalau sudah mahal, terpaksa beli gula hanya untuk pencampur susu anak saja," katanya.

Sementara itu Kepala Bulog Riau Abdul Muis S Ali kepada Antara mengatakan saat ini stok gula pasir di Bulog menipis. Sehingga harga tebus dari gudang juga naik Rp17.000 per kilogram.

"Kini stok kami hanya ada 1.289 kg di gudang," kata Abdul Muis S Ali.

Abdul Muis S Ali mengatakan Bulog sejauh ini belum bisa melakukan operasi pasar gula di pasar setempat, mengingat belum ada instruksi. Selain saat ini masih menunggu pengadaan.

"Bulog sudah mengantongi ijin impor Raw sugar dan akan diproses menjadi white sugar di pabrik gula milik bulog. Tidak lama lagi akan di kirim ke divre -divre untuk penguatan stok," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor guna melaksanakan operasi pasar untuk komoditas gula pasir yang harganya semakin tinggi di atas harga acuan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir Nasional hingga Rabu (11/3) ini sudah mencapai Rp17.400 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.

"Jadi pada dasarnya stok ini masih cukup. Kita juga akan operasi pasar sesegera mungkin, kemarin sudah bicara dengan distributor, ini ada stok sekitar 160.000 ton saat ini," kata Mendag Agus Suparmanto saat ditemui usai Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu.

Mendag menjelaskan bahwa saat ini stok gula pasir di tingkat distributor masih tersedia sebanyak 160.000 ton. Oleh karena itu, ia meminta agar para distributor segera mengeluarkan stok untuk menahan harga gula yang kian merangkak tinggi.

Ia menargetkan bahwa stok gula akan dikeluarkan sesegera mungkin dengan harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp12.500 per kilogram.

"Harus sesuai HET, nanti kita lihat. Kita segera mungkin, kemarin kita sudah ada komitmen 2-3 hari akan keluar karena stoknya sudah siap, bukan tidak ada," kata Agus.

Selain itu, impor gula yang akan masuk hingga akhir Maret ini mencapai 260.000 ton. Volume tersebut merupakan bagian dari izin impor yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada tahun ini.

Baca juga: Harga gula masih mahal, Menteri Perdagangan segera lakukan operasi pasar

Baca juga: Singapura akan larang iklan minuman mengandung gula

Baca juga: Konsumsi teh hitam bisa bantu penderita diabetes tipe 2 turunkan gula darah