Golkar Siak tunggu putusan mahkamah partai terkait kepengurusan

id golkar riau, golkar siak,golkar, musda golkar

Golkar Siak tunggu putusan mahkamah partai terkait kepengurusan

Sekretaris DPD II Golkar Siak dan Ketua DPRD Siak, Azmi.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Saya tidak ambisius dalam masalah jabatan, mengapa harus takut, orang kehilangan nyawa saja bisa tiba-tiba, apalagi jabatan,"
SIAK, (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golongan Karya Kabupaten Siak menunggu keputusan mahkamah partai terkait kepengurusan pasca dikembalikannya kepemimpinan kepada Syamsuar yang kini Gubernur Riau.

"Golkar Siak sedang proses persidangan mahkamah partai, ke depan hasilnya akan kita ikuti," kata Sekretaris DPD II Golkar Siak di bawah Kepemimpinan Juniardianto Rachman, Azmi di Siak, Jumat.

Belakangan jelang Musyawarah Daerah DPD I Golkar Riau, kepengurusan Syamsuar dikembalikan oleh Mahkamah Partai. Hal itu kemudian digugat lagi oleh pengurus saat ini dan masih menunggu keputusan.

Musda Golkar Riau direncanakan 1-2 Maret lalu dan akhirnya diundur. Gubernur Riau Syamsuar mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Riau menantang Arsyadjuliandi Rachmanyang juga mantan GUbernur Riau.

KemudianArsyadjuliandi Rachman mundur dari pencalonan ketua DPD I Golkar Riau. Jalan mundur yang ditempuh Andi, panggilannya, menjadi langkah mulus Syamsuar untuk mendapatkan Ketua DPD I Golkar Riau.

"Saya sangat menaruh rasa hormat kepada Bang Andi selama ini, tentu saya juga menghormati keinginannya. Mereka berdua adalah tokoh sekaligus senior saya di Golkar. Saya yakin kedua-duanya mempunyai niat yang baik untuk membesarkan partai. Sebagai kader Golkar kita ingin keduanya solid dan seluruh kader Golkar solid untuk membesarkan partai," kata Azmi.

Azmi yang juga Ketua DPRDSiak berpendapat, dinamika politik di internal Golkar memang sangat dinamis. Namun orientasi kader Golkar tetap bersatu untuk membesarkan partai baik di tingkat DPD II, DPD I maupun secara nasional.

Ditanya terkait posisinya Ketua DPRD Siak jika Syamsuar menjadi Ketua Golkar Riau, dia mengaku semua terserah partai. Dia mengaku tidak akan terlalu memaksakan kehendak pribadi.

"Sayamengalir saja, saya tak begitu kali, kalau Golkar masih percaya saya terima, kita serahkan ke partai. Saya tidak ambisius dalam masalah jabatan, mengapa harus takut, orang kehilangan nyawa saja bisa tiba-tiba, apalagi jabatan," ungkapnya.

Baca juga: Penundaan Musda Golkar Riau diduga terkait adanya pergeseran peta dukungan

Baca juga: Musda Golkar Riau batal digelar, Andi Rahman temui DPP