Warga Dumai Gelar Ritual Semah Usir Harimau

id warga dumai, gelar ritual, semah usir harimau

Dumai, 16/6 (ANTARA) - Warga Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, menggelar ritual "Semah" untuk mengusir harimau Sumatra yang kerap muncul di hunian warga dan bermain di halaman sekolah dasar setempat.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 015, Dusun Geniot, Perayit, kepada ANTARA di Dumai, Kamis mengatakan, pada ritual Semah tersebut warga setiap RT menyembelih seekor kambing sebagai tumbal atas kemunculan "datuk belang" atau harimau liar.

"Tidak hanya RT kita (015, red), RT lainnya yang berada di satu dusun seperti RT 016 dan RT 017 juga melakukan hal yang sama, bahkan mereka sudah lebih dahulu melakukan Semah," katanya.

"Semah" menurut kepercayaan sebagian masyarakat di Kota Dumai merupakan ritual untuk mengusir segala malapetaka dan roh jahat yang muncul setiap tahunnya.

"Termasuk kemunculan harimau, sebagian warga beranggapan kehadirannya adalah sebuah hal yang tidak wajar dan sebaiknya desa di Semah dengan menyembelih seekor kambing berharap 'datuk' dapat pergi dan tidak lagi muncul di pemukiman dan halaman sekolah," ujarnya.

Sebutan "datuk belang" untuk harimau liar yang kerap muncul di Dusun Geniot menurut Perayit, juga merupakan sebutan kepercayaan sebagian warga Dumai yang beranggapan bahwa harimau liar merupakan penunggu sebuah hutan belantara.

"Tapi hanya sebagian warga saja yang percaya hal demikian, sebagian sudah berpikir lebih wajar," katanya.

Kemunculan harimau liar di Dusun Geniot menurut Perayit sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir, dan telah merenggut puluhan ekor ternak sejenis unggas baik ayam maupun itik.

"Dua bulan terakhir ini, harimau lebih sering muncul di perkebunan dan halaman SD 015. Kemunculannya paling sering sore dan malam hari," katanya lagi.

Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Dumai, Eko Heri, pada kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi kemunculan harimau di Dusun Geniot dan telah mendapati sejumlah jejak-jejak harimau Sumatra dewasa.

"Jejak-jejak harimau ini kita temukan di banyak tempat, dan yang paling mengejutkan kita menemukan jejak di teras dan halaman SD 015 Dusun Geniot," katanya.

Hasil evaluasi di lapangan kata Eko, harimau yang masuk ke pekarangan sekolah dan bahkan tidur-tiduran di teras rumah warga merupakan harimau dewasa yang diperkirakan memiliki ukuran tubuh setinggi 85 sentimeter dan panjang mencapai 130 sentimeter.

"Banyak warga yang kami tanya, mengaku harimau tersebut bertubuh kurus dengan belang hitam kuning mirip spesies harimau Sumatra," kata Eko.

Selain harimau tunggal yang diprediksi berjenis kelamin jantan tersebut, kata Eko, beberapa harimau lain juga kerap muncul di pekarangan sekolah dan rumah warga.

"Dari keterangan banyak warga, harimau lainnya yang kerap muncul di dusun yakni harimau betina yang membawa anaknya. Ada dua keluarga harimau yang kerap muncul di dusun, namun tidak senekad harimau tunggal tersebut yang sempat tidur-tiduran di teras dan bermain di pekarangan sekolah," kata dia.

Karena kemunculan hewan buas dilindungi itu, menurut Edi pihaknya tengah bersiap untuk mengantisipasi serta menghalau agar harimau liar tidak lagi bermunculan di sekolah maupun pemukiman warga.

"Namun kita masih menunggu sesuai dengan permintaan warga melalui Pak RT yang telah melakukan ritual Semah. Sebagian warga masih berharap dengan Semah datuk belang tidak kembali muncul dan meresahkan warga," imbuhnya.