Pekanbaru (ANTARA) - Aktivis lingkungan dari Wildlife Crime Team (WCT) mengapresiasi jajaran Polda Riau karena berhasil mengungkap sindikat perdagangan organ harimau Sumatera di Provinsi Riau dan berharap kasus tersebut diusut hingga ke akar-akarnya.
"Kita mengapresiasi Polda Riau karena saat ini masalah perburuan satwa sedang disoroti, dan tentu kita juga berharap kasus ini terus dikembangkan karena yang ditangkap ini baru sebatas kurir," kata Koordinator WCT, Osmanti Abeng kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Osmantri mengatakan dengan pengungkapan kasus yang mendalam maka akan berpotensi menimbulkan efek jera kepada pelaku.
Sebab, katanya, pelaku bisa saja dikenakan pasal berlapis pada kasus tersebut tidak hanya dengan Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Ia menilai ada peluang kasus ini dikembangkan karena pelaku berasal dari daerah yang berbeda-beda dan kemungkinan bagian dari jaringan lintas provinsi.
"Apabila bisa diusut bagaimana perburuannya, menggunakan apa dibunuhnya (harimau). Kalau menggunakan senjata api, bisa saja dikenakan pasal dari Undang Undang Darurat karena ada penyalahgunaan senjata api," kata Abeng.
Baca juga: Polda Riau bongkar sindikat perdagangan organ harimau sumatera
Pada Sabtu (14/2), jajaran Kepolisian Daerah Riau membongkar sindikat perdagangan organ harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan barang bukti berupa kulit, taring serta tulang belulang di Kabupaten Indragiri Hulu. Polisi juga meringkus tiga orang tersangka.
"Ketiga tersangka merupakan kurir yang membawa organ harimau dari Jambi ke Indragiri Hulu, Riau," kata Kapolra Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Ketiga tersangka adalah Mino (45) warga asal Balai Rejo, Kecamatan Tujuh Ilir, Jambi, Remon Tenu (57) asal Jorong, Koto Baru, Sijunjung, Sumatera Barat serta Anton (43) berasal dari Kabupaten Indragiri Hulu.
Baca juga: Penyidik limpahkan tersangka kasus pembunuhan harimau ke Kejari Pelalawan
Dari penyelidikan itu terungkap bahwa organ harimau dibawa dengan menggunakan mobil minibus. Polisi akhirnya menangkap mobil yang berisi tiga tersangka dan barang bukti di Jalan Arjuna Dusun IV, Kelurahan Candi Rejo, Kecamatan Pasir Penyu, Indragiri Hulu pukul 11.00 WIB.
Dari penyelidikan sementara terungkap jika ketiga tersangka merupakan kurir yang dikendalikan oleh pelaku berinisial H dan A. Dua inisial terakhir dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Saat ini kedua tersangka dan barang bukti kita bawa ke Mapolda Riau guna pengusutan lebih lanjut.
Baca juga: BBKSDA Riau tangani harimau sumatera serang ternak sapi, begini penjelasannya
Baca juga: Harimau mangsa sapi di Minas resahkan warga
Berita Lainnya
Polisi buru dua pelaku sindikat perdagangan harimau sumatra di Bengkulu
21 June 2021 16:36 WIB
Polda Riau bongkar sindikat perdagangan organ harimau sumatera
16 February 2020 7:25 WIB
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
BBKSDA Riau kosongkan lokasi harimau Sumatera menyerang manusia
20 August 2024 16:19 WIB
Pekerja bibit akasia di Pelalawan diduga dicakar harimau Sumatera
19 August 2024 14:01 WIB
Empat harimau Sumatera melintasi jalan tanah di Pelalawan viral
08 August 2024 11:02 WIB
Video harimau Sumatera di jalan viral, ini kata BBKSDA Riau
11 July 2024 17:07 WIB
"Kucing-kucingan" harimau sumatra itu berakhir masuk di kandang jebak
06 February 2024 15:07 WIB