Pekanbaru, 11/5 (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau menyatakan, hingga kini belum mendapat kepastian mengenai keberadaan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) meski sejumlah pihak mensinyalir NII berada di Riau.
"Sampai saat ini kami belum melihat adanya indikasi NII di Riau, namun demikian keberadaan mereka perlu diwaspadai karena telah tersebar di mana-mana," ujar Kakanwil Kemenag Riau, Asyari Nur, usai menghadiri sosialisasi mengenai NII di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Asyari, pihaknya hanya bisa mengetahui indikasi keberadaan NII di provinsi itu dari sejumlah instansi terkait melalui pantauan media dari keterangan yang dikeluarkan Polda Riau dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Riau.
Bahkan, lanjutnya, belakangan muncul pengakuan dari seorang mahasiswa di Riau yang mengaku pernah menjabat sebagai gubernur NII di Riau, tapi tidak jelas keberadaan dari seorang mahasiswa tersebut.
"Ada mahasiswa yang mengaku ditunjuk gubernur NII di Riau, kemudian saya meminta dipertemukan langsung untuk mengetahui perkembangan NII di provinsi ini. Namun hingga kini cerita mahasiswa itupun tidak jelas," ujarnya.
Meski demikian, Kanwil Kemenag Provinsi Riau terus melakukan pemantauan terhadap keberadaan jaringan NII yang disebut-sebut telah menyimpang dari ajaran dan aqidah Islam sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Polda Riau yang memiliki catatan tersendiri terhadap NII terus dilakukan, begitu juga dengan ormas Islam yang ada di Riau. Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada sehingga tidak salah masuk dalam berbagai kegiatan yang merusak aqidah," katanya lagi.
Pemerintah Provinsi Riau berharap peran aktif dari berbagai pihak diantaranya ormas Islam dan berbagai unsur di bawah kendali Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menghambat berbagai penyimpangan sesuai aqidah agama.
"Kepada para rektor dan lembaga pendidik, juga diharapkan perlu berhati-hati terutama kepada hal yang bisa mempengaruhi doktrin agama yang bersifat menyesatkan," ujar Asisten I Setdaprov Riau, Abdul Latif, saat membacakan sambutan gubernur Riau pada acara mengenai sosialisi NII itu.
Polda Riau sebelumnya menyatakan akan terus melakukan pemantauan terkait dugaan keberadaan dari jaringan atau kelompok NII di Bumi Lancang Kuning.
"Semua terus kami pantau, termasuk kemungkinan adanya NII di Riau, meski sampai sejauh ini belum ada orang yang dirugikan melapor pada polisi," ujar Pjs Kabid Humas Polda Riau, AKBP Syarif Pandiangan.
IKADI Riau menengarai jaringan NII telah berada di Riau sejak lama dan melakukan perekrutan masyarakat untuk menjadi anggota organisasi tersebut.
"Dalam beberapa tahun terakhir pada sejumlah tempat di Riau, kami pernah bertemu dengan mereka orang per orang yang berafiliasi ke NII. Namun mereka tertutup," kata Ketua IKADI Riau, Dr H Syafroni MA.
Berita Lainnya
Trenggono akui aturan Penangkapan Ikan Terukur belum dapat diimplementasikan pada 2024
12 December 2023 15:39 WIB
Belum dapat laporan, Kajati Riau: Tahanan boleh dibawa keluar jika kondisi darurat
17 October 2023 16:20 WIB
Legislator temukan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Papua belum dapat anggaran
25 February 2023 16:21 WIB
Rusia belum dapat pastikan kehadiran Vladimir Putin di KTT G20
12 October 2022 16:06 WIB
Warga Negara Indonesia belum dapat kunjungi Arab Saudi meski vaksin Sinovac diakui
27 August 2021 12:01 WIB
TNI AL belum dapat pastikan kondisi kru KRI Nanggala-402
25 April 2021 9:25 WIB
Bangunan GOR Pematangreba belum tuntas, kontraktor dapat teguran
16 October 2020 16:40 WIB
Dapat penolakan warga, Rudenim Pekanbaru belum setujui rumah penampungan pengungsi
10 September 2020 8:04 WIB