Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir ingin memastikan konsolidasi Rumah Sakit (RS) BUMN dan konsolidasi BUMN farmasi bisa menjadi benteng pertahanan bangsa Indonesia dalam ketahanan kesehatan.
"Karena kita bicara tentang ketahanan kesehatan, kita di Kementerian ingin memastikan bahwa konsolidasi rumah sakit BUMN dan konsolidasi BUMN farmasi bisa menjadi atau pertahanan kita sebagai bangsa," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin.
Baca juga: Erick Thohir dan Sandiaga Uno bertemu, bahas seputar pengelolaan BUMN
Erick mengatakan bahwa ancaman epidemik saat ini bukan hanya ancaman kesehatan, tetapi ancaman tidak hanya juga ekonomi dan yang menyedihkan sekarang sudah mulai banyak di negara-negara yakni stereotipe bahwa penyakit ini penyakitnya orang Asia.
Menteri BUMN tersebut sudah mendapatkan laporan langsung dari Amerika, bagaimana sekarang bangsa Asia dianggap penyakitan.
"Maka dari itu kita mesti tunjukkan kepada dunia, khususnya Indonesia bahwa kita adalah bangsa yang kuat, hebat, dan bukan hanya menjadi pasar," katanya dalam 1st IHC (Indonesia Healthcare Corporation) Medical Forum.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir membentuk sub-holding BUMN farmasi dalam rangka menciptakan ketahanan kesehatan dan mengurangi impor obat.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa sub-holding BUMN farmasi tersebut terdiri dari Kimia Farma dan Indofarma dengan Bio Farma sebagai induknya.
Sub holding BUMN farmasi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan no. 862/KMK.06/2019 dan resmi berdiri pada 31 Januari 2020.
Sedangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berharap holding rumah sakit anak usaha BUMN rampung pada Juni 2020.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir ungkap harapannya pada Dirut baru Garuda Indonesia
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir apresiasi rekomendasi DPR RI terkait kasus Jiwasraya
Pewarta: Aji Cakti