Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,42 persen pada Januari 2020 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,11.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddin, di Pekanbaru, Riau, Senin, mengatakan bahwa komoditas yang memberikan andil inflasi di Riau antara lain cabai merah, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, tomat, kentang, rokok kretek filter, emas perhiasan, rokok putih, dan lain-lain.
Sementara itu, komoditas yang memberi andil deflasi antara lain tarif angkutan udara, ikan serai, bensin, telur ayam ras, ikan tongkol, seledri, dan lain-lain.
Ia menjelaskan inflasi Riau terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,35 persen, diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,81 persen.
Meski begitu, ia mengatakan terdapat tiga kelompok lainnya yang mengalami deflasi, yaitu kelompok transportasi sebesar -0,68 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,05 persen.
BPS menghitung tingkat inflasi di Riau dengan memperhatikan IHK di tiga kota, yakni Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Pada Januari 2020, tiga kota tersebut semuanya mengalami inflasi.
Inflasi Kota Pekanbaru sebesar 0,40 persen, Kota Dumai sebesar 0,54 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,41 persen.
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,44 persen, diikuti Kota Gunung Sitoli sebesar 1,31 persen dan Kota Metro sebesar 1,15 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar
0,08 persen.
Sementara itu, secara nasional dari 90 kota yang menghitung IHK, 79 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,44 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,03 persen.
Baca juga: Riau deflasi -0,32 persen, begini penjelasannya
Baca juga: Harga bahan makanan makin mahal picu inflasi Riau 0,79 persen, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Analis perkirakan nilai tukar rupiah rupiah menguat jelang rilis inflasi domestik
02 December 2024 10:00 WIB
Nilai tukar rupiah melemah seiring pasar antisipasi rilis inflasi PCE AS
25 November 2024 16:35 WIB
Mengendalikan inflasi dengan menggunakan cabai kering dan pasta bawang
25 November 2024 13:58 WIB
Ekonom: KHL, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi jadi pilar utama penetapan UMP yang adil
25 November 2024 12:03 WIB
Inflasi di Provinsi Riau peringkat sepuluh terendah nasional
28 October 2024 19:31 WIB
Mendagri Tito Karnavian apresiasi capaian inflasi 1,84 persen di September 2024
07 October 2024 16:33 WIB
Riau alamai inflasi 1,38 persen pada September 2024
02 October 2024 20:05 WIB