Tanggul roboh, ribuan hektare sawah di Pelalawan terendam air laut

id DPRD Riau,sawah terendam air laut

Tanggul roboh, ribuan hektare sawah di Pelalawan terendam air laut

Anggota DPRD Riau Markarius Anwar (ANTARA/Diana S)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kabupaten Siak dan Pelalawan, Markarius Anwar meminta pemerintah daerah segera mencarikan solusi kongkret atas persoalan jebolnya tanggul pembatas antara pantai dengan area persawahan masyarakat di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

Kejadian itu mengakibatkan, sekitar 1.000 hektare lahan persawahan terendam air laut. Yang mengakibatkan para petani tak bisa bercocok tanam selama enam bulan belakangan ini.

"Persoalan ini menjadi salah satu fokus kita saat reses kemarin. Dimana, ada tanggul antara laut dengan persawahan dalam kondisi roboh, lebih 1.000 hektare lahan sawah di sana tidak bisa bercocok tanam. Kalau air pasang terbenam lah sawah di sana. Kondisinya sudah terjadi selama enam bulan ini, ini tentu mengakibatkan kerugian bagi petani," ungkap Markarius Anwar di Pekanbaru, Kamis.

Padahal, menurut politisi PKS ini, beras hasil pertanian Kuala Kampar merupakan produk andalan Riau, yang tak hanya memenuhi pasokan beras dalam daerah, tetapi juga telah didistribusikan hingga ke Kepualauan Riau. Namun, dengan jebolnya tanggul, mengakibatkan petani terancam tidak bisa bercocok tanam lagi.

"Ini area lahan terbesar di KabupatenPelalawan, tak hanya menjadi sumber pasokan beras di Riau tetapi juga terkenal hingga ke Kepri. Dan kualitas produksi berasnya juga luar biasa," ucap pria yang akrab disapa Eka ini.

Eka mengaku telah menyampaikan persoalan tersebut kepada Gubernur Riau Syamsuar. Dia berharap agar pemda segera membangun tanggul permanen untuk solusi jangka panjangnya.

"Saya sudah sampaikan kepada pak Gubernur bangun tanggul permanen. Namun, setidaknya sekarang kita minta untuk disediakan alat berat dulu untuk perbaiki tanggul yang rusak. Kalau bisa tanggulnya dinaikkan lagi agar petani bisa secepatnya bercocok tanam dan tidak mengalami kerugian," ucap Eka.