Washington (ANTARA) - Kurang dari 600 personel militer AS akan tetap berada di Suriah utara untuk memastikan kelompok ISIS berhasil ditumpas habis, kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley dalam pernyataan, Minggu (10/11).
Miley mengatakan kepada ABC News bahwa kurang dari 1.000 tentara akan dipertahankan di negara itu. Ia tidak menyebutkan secara pasti jumlahnya, hanya menyebut berkisar 500 sampai 600 personel.
Baca juga: Prajurit dan istri prajurit dibekali wawasan tentang medsos
"Akan di daerah itu," kata Milley dalam program pagi This Week Sunday. "Kami takkan menetapkan jumlah pasti sebab saat ini kami masih melakukan analisis."
Presiden AS Donald Trump telah mengingkari janji mengenai penarikan penuh pasukan AS yang ia umumkan pada awal Oktober. Ia mengakui bahwa sebenarnya sebagian tentara akan tetap berada di wilayah tersebut "untuk mengamankan minyak". Pentagon telah menyatakan bahwa penghasilan dari sumber daya alam itu akan diberikan kepada SDF, sekutu setia Washington dalam melawan ISIS di Suriah.
Namun Milley menyatakan, di dalam wawancara televisi pertamanya sejak ia memangku jabatan pada September, bahwa misi AS di Suriah akan tetap sama.
"Masih ada petempur ISIS di Suriah dan jika tekanan tidak dipertahankan atas kelompok tersebut, akan ada kemungkinan sangat nyata bahwa ISIS jadi punya kesempatan untuk bangkit lagi," kata jenderal Angkatan Darat itu. "Jejaknya akan kecil, tapi sasarannya akan tetap sama."
Milley mengatakan kematian pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi selama serangan AS di Suriah utara bulan lalu akan "sangat berdampak pada organisasi itu secara keseluruhan".
"Mereka tampaknya sudah punya seorang pemimpin baru. Kami memang memiliki banyak informasi mengenai orang itu, dan kami akan melihat dalam beberapa hari ke depan, dan beberapa pekan ke depan, dan beberapa bulan ke depan, apakah ia mampu menyatukan organisasinya atau tidak," katanya. "Kami akan memperhatikan dia dengan seksama. Dan di mana peluang muncul, kami akan memburu dia juga."
Baca juga: Pangdam I/BB lepas 400 prajurit ke perbatasan Atambua NTT
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri saksikan latihan penerjunan prajurit Kostrad
Sumber: Anadolu Agency
Pewarta : Chaidar Abdullah
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB