Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbarusedang mengusutdan investigasi kasus perundungan (bullying) yang menimpa salah satu pelajar SMPN setempat hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.
"Kita akan investigasi dulu anaknya itu bagaimana yang sebenarnya," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Sabtu.
Hal ini sebut Jamal, dilakukan untuk memastikan persoalan sebenarnya terkait dengan gurunya. Kasus ini diduga merupakan persoalan siswa dengan siswa, bukan antara guru dan siswa.
"Info yang sampai keluar dan ke kami katanya dibiarkan guru. Kalau dibiarkan guru, tentu guru yang salah," kata dia.
Olehnya, pihaknya masih mendalami kejadian sebenarnya dengan turun langsung ke lapangan untuk menyelidiki masalah itu.
"Tentu kita turun, sejauh ini informasi itu baru sepihak saja kita dengar. Juga tidak ada yang melaporkan ke kita," kata dia.
Pihaknya juga akan menggandeng instansi terkait agar terlibat dalam kasus ini.
"Kita juga koordinasi dengan OPD seperti DP3A untuk masalah anak ini," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi pendidikan, Firmansyah mengatakan anak-anak saat jam belajar sudah diserahkan sepenuhnya kepada guru oleh orangtuanya untuk mendapatkan pendidikan.
"Otomatis jika anak sudah sampai di sekolah adalah tanggungjawab sekolah untuk menjaga kenyamanan dan juga keselamatan anak," tegas Firmansyah.
Ia menyayangkan perundungan itu terjadi di lingkungan sekolah saat sedang jam pelajaran.
Karenanya Firmansyah meminta kepala sekolah serta seluruh majelis guru untuk terlibat dalam keamanan serta kenyamanan seluruh siswa yang ada di lingkungan sekolah.
"Tidak ada alasan kalau misalnya anak itu besar badannya terus bandel, itukan guru tidak sendirian ada kepala sekolah dan juga pihak keamanan," tuturnya.
Baca juga: Pelajar SMP dibully hingga terkapar di rumah sakit saat jam belajar
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar salah satu SMP Negeri di Kota Pekanbaru mengalami perundungan hingga terkapar di rumah sakit.
"Kejadian itu saat kami tengah dalam jam belajar seni budaya," kata rekan korban yang ditemui Antara di Pekanbaru, Jumat.
Rekan sekelas korban berinisial R itu mengatakan kejadian perundungan terjadi pada Rabu (5/11) lalu. Dia mengatakan bahwa kejadian itu berawal dari aksi bercanda yang dilakukan oleh dua rekan sekelas korban lainnya.
Namun, aksi bercanda itu berujung dengan kekerasan hingga menyebabkan korban terjatuh ke lantai. R mengaku tidak melihat pasti kejadian yang menimpa rekannya F. Akan tetapi, dia memastikan pada saat kejadian seorang guru juga berada di dalam ruang kelas tersebut. Guru wanita itu juga dia benarkan tengah memegang ponsel saat kejadian itu.
Baca juga: Pelajar Pekanbaru korban perundungan patah hidung dan trauma
Berita Lainnya
Anak korban perundungan di Kandis kembali bersekolah usai ibunya curhat ke Cabup Siak
29 October 2024 17:19 WIB
Polres Bengkalis gelar sosialisasi anti perundungan ke murid SD
19 October 2024 11:30 WIB
Polres Bengkalis gelar sosialisasi narkoba dan anti perundungan
10 October 2024 13:16 WIB
DPR minta Kemendikbud beri sanksi sekolah lakukan pembiaran perundungan
25 September 2024 11:44 WIB
Simak pengobatan kanker payudara hingga kiat untuk hindari perundungan
20 September 2024 11:55 WIB
Psikolog imbau masyarakat untuk berani bersikap cegah perundungan
05 September 2024 9:55 WIB
Pengmas UI bekali para guru cara atasi perundungan siswa di sekolah
31 August 2024 13:33 WIB
Psikolog ungkapkan banyak berteman bisa jadi strategi untuk hindari perundungan
18 July 2024 16:48 WIB