Indragiri Hulu (ANTARA) - Aparat Polda Riau dan Polres Indragiri Hulu (Inhu) tengah menangani kasus dugaan perundungan terhadap seorang siswa kelas dua sekolah dasar (SD) berinisial KB (8), warga Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan bahwa penyidik telah memeriksa sekitar 20 orang terkait laporan tersebut.
“Saat ini sudah dilakukan proses penegakan hukum oleh penyidik Polres Inhu. Pemeriksaan saksi-saksi telah berjalan dan autopsi terhadap korban juga telah dilakukan. Hasil autopsi kemungkinan keluar hari ini atau besok,” ujar Kombes Asep di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, berdasarkan penyelidikan awal, korban diduga mengalami perundungan oleh kakak kelasnya di lingkungan sekolah.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit di bagian perut dan dibawa orang tuanya ke tukang urut, namun kemudian meninggal.
“Perundungan terjadi di sekolah. Korban merupakan siswa kelas dua SD, sedangkan terduga pelaku adalah kakak kelasnya,” jelasnya.
Asep menyebutkan, tidak ditemukan luka lebam secara kasat mata pada tubuh korban. Namun untuk penyebab pasti kematian, pihaknya menunggu hasil autopsi yang akan dirilis bersama tim dokter forensik.
Laporan dugaan kekerasan ini pertama kali diterima polisi pada Jumat (23/5) dari kerabat korban bernama JB.
“Kami akan rilis bersama dokter forensik untuk menjelaskan penyebab kematian secara spesifik setelah hasil autopsi keluar,” ujar Asep.
Polisi masih terus mendalami kasus tersebut dan menegaskan akan menangani perkara ini secara profesional sesuai ketentuan hukum yang berlaku.