Anak korban perundungan di Kandis kembali bersekolah usai ibunya curhat ke Cabup Siak

id Gadis korban perundungan, kembali ke sekolah, cabup Siak

Anak korban perundungan di Kandis kembali bersekolah usai ibunya curhat ke Cabup Siak

Suryani bersama anak angkatnya Aulia. (ANTARA/Bayu AA)

Siak (ANTARA) - Aulia Br Simbolon (10), anak angkat Suryani, warga Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, kabupaten Siak akhirnya diterima di SDN09 di kelurahan itu setelah dua pekan lalu ibunya mengadu ke Calon Bupati Siak Irving Kahar Arifin terkait tidak ada sekolah yang bisa menerimanya.

Kisah Aulia yang diceritakan Suryani saat kampanye dialogis di mana anaknya mendapat perundungan saat masuk sekolah dan tantrum sehingga trauma. Akhirnya Aulia dimasukkan ke sekolah luar biasa namun mendapat penolakan sehingga Aulia sempat putus sekolah.

“Alhamdulillah, hari ini anak saya sudah diterima di SDN 09 Simpang Belutu, saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan semua majlis guru, juga berterimakasih kepada Pak Irving yang telah mendengarkan keluh kesah kami,” ujar Suryani, Selasa.

Suryani mengatakan Aulia senang bisa kembali sekolah. Meskipun umurnya sudah 10 tahun yang penting keinginannya untuk sekolah sangat tinggi. Suryani pun sudah merasa lega akhirnya anaknya mempunyai harapan untuk masa depan.

“Senin pagi sudah pergi ke sekolah, dia Alhamdulillah senang sekali,” katanya.

Cabup SiakIrving Kahar Arifin juga senang mendengar kabar baik dari Suryani. Ia juga sangat bersyukur Aulia kembali ke sekolah.

“Saya benar-benar bahagia hari ini setelah mendapat kabar Aulia, anak yang dua minggu lalu membuat saya takjub hingga meneteskan air mata, semoga Aulia betah sekolah dan bisa meraih cita-citanya,” ujar Irving dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Irving, Aulia gadis cilik itu tidak ada kekurangannya. Dimungkinkan mengalami trauma dulunya sehingga sedikit berbeda dengan anak kebanyakan.

“Tapi saya yakin Aulia akan pulih ke depan, dia tidak boleh dibully, tidak boleh dibentak, dan mentalnya harus dipulihkan, maka anak -anak seperti Aulia harus mendapatkan pendidikan yang baik, bukan malah ditolak-tolak,” katanya.

Irving menyampaikan komitmennya bahwa ia tidak akan membiarkan keadaan yang menimpa Aulia berlanjut. Apalagi Aulia satu marga dengannya.

“Penderitaan, diskriminasi, dan program yang tidak substantif harus segera dihentikan. Kita muliakan anak-anak kita semua, termasuk anak-anak istimewa kita, anak -anak berkebutuhan khusus kita. Kita jaga martabat mereka sebagai manusia yang sama dengan kita, kita programkan SLB buat mereka,” katanya.