Pekanbaru (ANTARA) - Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menyatakan telah menebar sebanyak 124.000 kilogram atau setara 124 ton garam untuk menghasilkan hujan buatan melalui operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sepanjang 2019 ini.
"TMC di Riau menggunakan dua pesawat yakni Cassa 212 dan Hercules C-130 dari TNI Angkatan Udara," kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Satgas Kahutla Riau akhir-akhir ini mengintensifkan operasi TMC untuk mengatasi Karhutla yang berdampak polusi asap pekat di wilayah itu. Operasi TMC dilakukan dengan menyemai garam NaCl sesuai potensi pertumbuhan awan yang berpeluang menghasilkan hujan.
Teknologi modifikasi cuaca tersebut telah berhasil menurunkan hujan di sebagian wilayah Riau. Pada Senin awal pekan ini, hujan melanda sebagian wilayah Riau dan berhasil mengatasi kabut asap pekat yang sebelumnya menyelimuti wilayah itu.
Dia mengatakan operasi hujan buatan melalui TMC akan terus dilakukan di wilayah Riau, melalui sinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menyasar awan potensial yang kini banyak terpantau di wilayah pesisir Riau.
"Insya Allah segala upaya terus kita lakukan untuk mengatasi Karhutla di Riau. Termasuk hujan buatan yang saat ini kita masih punya stok garam sebanyak 18,4 ton," ujarnya.
Selain hujan buatan, penanggulangan Karhutla juga masih terus mengandalkan pengeboman air dengan melibatkan tujuh unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan hujan yang terjadi dengan durasi sekitar 15 menit pada Senin awal pekan ini terjadi tujuh kabupaten di Riau. Meski secara intensitas ringan serta durasi pendek, hujan tersebut bagaikan oase di tengah gurun pasir setelah sekitar dua bulan lamanya Bumi Lancang Kuning nihil diguyur hujan.
"Hujan terjadi di Pekanbaru, Siak, Pelalawan, Bengkalis, Meranti, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Kalau secara meteorologi dalam kategori ringan," kata Analis BMKG Ahmad Agus Widodo
Dia mengatakan jika secara meteorologi, saat ini memang ada potensi hujan di provinsi Riau. Hal itu berdasarkan kelembaban atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Potensi hujan tersebut semakin besar dengan adanya operasi TMC yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara serta BPPT.
"Dilihat dari kelembaban di atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan. dan dengan dukungan TMC, potensi hujan tersebut dapat dimaksimalkan," jelasnya.
Baca juga: Karhutla Riau - Penerbangan di Bandara Pekanbaru kembali normal setelah asap berkurang
Baca juga: Karhutla Riau - Udara Riau membaik setelah turun hujan
Baca juga: Karhutla Riau - BBKSDA Riau selamatkan tapir terjerat karena habitatnya terbakar
Berita Lainnya
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB
25 hektare lahan di Kubu Rohil terbakar
23 September 2024 21:03 WIB