Jakarta (ANTARA) - Empat puluh tahun setelah aktris Jean Seberg meninggal, Kristen Stewart mengatakan dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bintang New Wave Prancis itu seharusnya dikenal lebih dari sekadar rambut pendeknya.
Perempuan 29 tahun itu berperan sebagai sang aktris dalam film thriller politik yang mengisahkan bagaimana FBI menargetkan Seberg pada akhir 1960-an karena hubungan pribadi dan keterkaitan politik dengan aktivis hak-hak sipil Afrika-Amerika, Hakim Jamal.
Baca juga: Dianggap rasis karena unggah foto di Instagram, Bela Hadid minta maaf
Seberg memulai karirnya sebagai seorang remaja, memerankan Joan of Arc di " Saint. Joan" Otto Preminger. Tapi yang membuatnya jadi bintang New Wave Prancis adalah perannya dalam film "Breathless" karya Jean-Luc Godard pada tahun 1960.
Film berjudul "Seberg" dimulai dengan pertemuannya Jamal, diperankan oleh Anthony Mackie, di pesawat. Agen-agen FBI, yang diperankan oleh Jack O'Connell dan Vince Vaughn, mengetuk rumahnya ketika mereka berupaya mengungkap perselingkuhan dan mendiskreditkan aktris tersebut.
Film, yang ditayangkan perdana di Festival Film Venesia pada Jumat dalam pemutaran di luar kompetisi, mengisahkan Seberg yang sadar bahwa ia sedang diawasi dan dampaknya terhadap kesehatan mental serta kehidupan pribadinya.
"Kisah orang ini sangat tragis untuk semua alasan yang benar dan kita harus mengenalnya lebih dari sekadar potongan rambut pendek dan film-filmnya," kata Stewart dalam konferensi pers seperti dikutip dari Reuters.
Sutradara Benedict Andrews mengatakan para penonton dapat mengenal Seberg “melalui sudut pandang FBI” dalam film tersebut.
"Untuk melihat kehidupan pribadi yang kemudian digunakan FBI untuk menghancurkannya demi tujuan politik bagi saya merupakan kisah yang sangat khusus dan istimewa, tetapi juga salah satu yang masih relevan pada tahun 2019," katanya.
Seberg meninggal pada 30 Agustus 1979, saat berusia 40 tahun. Ditanya tentang aktor yang aktif menyuarakan opini politik hari ini, Stewart berkata dia tidak punya keraguan dalam menyuarakan pendapatnya.
"Ada iklim terpolarisasi saat ini, tidak sulit bagi saya untuk mengungkapkan pilihan politik," katanya.
“Hal tersebut muncul dalam pekerjaan yang saya lakukan dan orang-orang yang saya kaitkan dengan diri saya dan percakapan yang saya lakukan dengan jurnalis, hari demi hari. Saya suka interaksi itu. Saya sangat beruntung memilikinya. "
Stewart, yang mendapat ketenaran global saat remaja ketika membintangi film "Twilight" dan akan segera terlibat dalam versi baru "Charlie's Angels", juga mengatakan dia sekarang merasa lebih nyaman diawasi mata publik.
“Ada perbedaan, dan selama beberapa tahun yang lalu saya benar-benar merasa seperti 'aduh, saya harus suka melindungi diri sendiri’, dan sekarang saya benar-benar santai," katanya. "Perasaan yang menyenangkan."
Baca juga: Taylor Swift dinobatkan sebagai artis dengan penghasilan tertinggi di dunia versi Forbes
Baca juga: Akses media sosial dibatasi, Ari Lasso ngaku tak masalah
Penerjemah: Nanien Yuniar
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB