Pekanbaru (ANTARA) - Ustaz Abdul Somad menghadiri tabligh akbar dan memberikan khutbah saat perayaan Hari Raya Idul Adha di Brunai Darusaalam, Minggu (11/8/2019) waktu setempat. Animo umat muslim di negara tersebut cukup tinggi, sehingga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan sampai dua kali menjadwalkan tausiah untuk ulama yang akrab disapa UAS tersebut.
"Karena keterbatasan tempat, KBRI Bandar Seri Begawan membatasi acara Tabligh Akbar dan Khutbah Idul Adha di lapangan KBRI oleh UAS hanya untuk WNI di Brunei Darussalam. Namun KBRI berupaya menjadwalkan UAS agar bisa menyampaikan tadzkirah khusus bagi Warga Brunei Darussalam melalui kerjasama dengan pengurus Masjid Rashidah Sa'adatul Bolkiah Kampong Sungai Akar Bandar Seri Begawan," kata salah seorang sahabat UAS, Said Yan Satya Graha Al Khairid (Yossi), dalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Baca juga: Masyarakat Aceh Berencana Beli Pesawat Untuk Ustad Abdul Somad
Ia menjelaskan saat berita kedatangan ke Brunei Darussalam menyebar luas, banyak sekali masyarakat asli Brunei yang menghubungi KBRI Bandar Seri Begawan untuk menanyakan, apakah mereka diberi izin mengikuti Tabligh Akbar di malam Takbiran dan Khutbah Idul Adha.
Akhirnya, setelah shalat Zuhur hari Ahad, 10 Zulhijjah 1440H/11 Agustus 2019, UAS memberikan ceramah khas untuk umat Islam di Masjid Rashidah Sa'adatul Bolkiah, Sungai Akar, Negeri Brunei Darussalam dalam bentuk tadzkirah dengan tajuk "Rahsia dan Pengajaran dari Ibadah Qurban" dengan kelulusan/kebenaran Majlis Ugama Islam Brunei.
Jamaah yang memadati masjid terpesona memperhatikan setiap kalimat yang dilontarkan UAS. "Kurban itu final exam, ujian akhir. Ibarat orang yang sedang kuliah, kurban itu adalah level doktoral,"ujar Yossi menirukan perkataan UAS di awal tadzkirahnya.
Syariat kurban merupakan pelajaran dari Nabi Ibrahim as., sebagai Nabi yang penuh dengan kasih sayang. Ibrahim diangkat derajatnya oleh Allah setelah melewati ujian yang sangat berat dari Allah. Ada tujuh ujian yang diterima oleh Nabi Ibrahim.
Ujian pertama, berhadapan dengan bapaknya, Azar. Bapak nya bukan sekedar penyembah berhala tapi berprofesi sebagai pembuat patung. Ibrahim selalu berusaha mendakwahi bapaknya, tapi menolak, berlaku kasar dan bahkan mengusir Ibrahim as. Namun Nabi Ibrahim tetap berakhlak baik kepada bapaknya dan mendoakannya agar diberi ampunan.
Ujian yang kedua, berhadapan dengan kaum musyrikin, penyembah patung. Ibrahim menghancurkan berhala dan menyisakan patung yang paling besar. Ibrahim yang mengajak umatnya menggunakan logika, tak diterima dan sebagai balasannya Ibrahim dibakar hidup-hidup. Kemudian Allah menyelamatkannya dari panasnya api.
Ujian ketiga, berhadapan dengan umat yang menyembah benda langit, bintang, bulan dan matahari. Ibrahim mengajak umat tersebut untuk menggunakan logika bahwa tuhan tidak mungkin hilang dan tenggelam. Nabi Ibrahim meyakinkan umatnya bahwa Tuhan adalah pencipta seluruh alam termasuk benda langit yang Maha Perkasa dan tidak pernah tidur. Dia Wajib al-wujud. Tidak mungkin hilang.
Ujian keempat, berhadapan dengan penjaga perbatasan yang zhalim. Mereka suka mengambil istri orang yang sesuai selera. Ketika Ibrahim ditanya, siapakah ini? Ibrahim menjawab, 'ini adalah ukhtii, saudariku'. Maksudnya saudariku dalam iman. Beliau melakukan strategi tauriyah agar bisa selamat.
Ujian kelima, beristrikan istri yang mandul sampai usia 86 tahun. Namun Ibrahim terus berdoa, "Rabbi hablii min al-salihin, Tuhanku karuniakanlah kepadaku keturunan yang saleh". Beliau tetap bersabar. Dan akhirnya diberikan anak, Ismail as. lalu Ishaq. Keduanya bukan sekedar anak hebat. Mereka menjadi Nabi dan menjadi penyambung nasab Nabi-Nabi setelah mereka, sebagai buah dari kesabaran Ibrahim.
Ujian keenam, diuji kecintaan Ibrahim antara cinta kepada Allah atau cinta keluarganya. Allah perintahkan Ibrahim untuk meninggalkan anak dan istrinya di padang pasir yang tandus. Tidak ada orang di Makkah saat itu. Tidak ada tanaman dan tidak ada air.
Ujian ketujuh, perintah Allah untuk menyembelih anaknya tercinta melalui mimpi. Mimpi Nabi adalah haq. Bukan sekedar bunga tidur. Allah menguji seberapa cinta kepada Allah dibandingkan kepada anaknya. Ibrahim pun lulus dari ujian sangat berat ini.
Setelah melewati ujian yang sangat berat inilah, Ibrahim ditinggikan derajatnya dan dikenang namanya di langit dan di bumi. Nama Ibrahim dan keluarga akan terus disebut sampai akhir zaman. "Buatlah amal baik sebanyak-banyak agar menjadi kenangan baik yang abadi setelah kita wafat," demikian pesan UAS, yang disampaikan Yossi.
"Selama 1 jam 50 menit majelis berlangsung, tak satupun jamaah beranjak. Lebih dari 700 orang jamaah terpaku menyimak kajian. Termasuk 6 orang mentri dan Dubes RI untuk Bandar Seri Begawan, Dr. Sujatmiko, MA. Mereka menikmati setiap untaian ceramah UAS yang diselingi dengan guyonan spontan," lanjut Yossi.
Setelah menyampaikan tadzkirah, UAS bersama Dubes RI menyempatkan diri bersilaturrahim ke rumah Mentri Pelancongan dan Sumber Daya Alam NBD, Yang Terhormat Dato Seri Setia Awang Haji Ali bin Apong. Majlis silaturrahim ini dihadiri oleh 3 mentri lainnya, diantaranya mentri Agama Brunei.
Baca juga: Batal Tausiah Di Tiga Provinsi Pulau Jawa, LAM Riau Sesalkan Adanya Penolakan Ustad Abdul Somad
Baca juga: Dihadiri Presiden dan Wakapolri, Apel Akbar PWNU Riau juga ada Tausiah Ustad Abdul Somad
Berita Lainnya
214 personel dikerahkan untuk amankan kampanye di Bagan Sinembah
21 November 2024 10:51 WIB
Dihadiri UAS, Polres Bengkalis kawal pengamaan kampanye akbar
20 October 2024 15:53 WIB
Disupiri UAS, Abdul Wahid-SF Hariyanto mendaftar ke KPU Riau
28 August 2024 14:18 WIB
GALERI FOTO - Pemprov Riau tabligh akbar sambut Ramadhan bersama UAS
13 March 2024 14:35 WIB
Sambut puasa, keluarga besar BRK Syariah ikuti Tarhib Ramadan bersama UAS
09 March 2024 10:39 WIB
900 santri nobar film Satu Hari dengan Ibu di Pekanbaru, UAS dan Ustadz Lukman hadir
26 September 2023 5:09 WIB
Ceramah UAS di GOR Baturaja Sumsel dihadiri ribuan jamaah
15 April 2023 14:24 WIB
Soal pencekalan UAS di Singapura, LAM Riau angkat bicara
17 May 2022 18:50 WIB