Pekanbaru (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengoreksi data luas kebakaran versi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mencapai 27.683 hektare, karena hampir 10 kali lipat lebih banyak dari data yang dihimpun petugas di lapangan.
“Luas kebakaran lahan Riau 27 ribu hektare itu perlu dikoreksi karena sampai hari ini baru sekitar 3.500 hektare. Jauh sekali bedanya,” kata Wakil Komandan Satgas Darat Karhutla RiauBrigjen TNI M. Fadjar MPICT pada rapat koordinasi evaluasi dan antisipasi pengendalian karhutla semester I 2019, di Pekanbaru, Kamis.
Baca juga: Luas Karhutla Riau sejak Januari mencapai 3.147 hektare
Jenderal bintang satu yang juga menjabat Komandan Korem 031/Wirabima itu mengoreksi setelah perwakilan KLHK yang hadir pada rapat evaluasi mengungkap data luas karhutla periode Januari-Juli 2019. Data yang diumumkan KLHK sangat jauh berbeda dengan data yang selama ini disampaikan oleh Satgas Karhutla Riau.
Ia menjelaskan, selama ini Satgas Karhutla Riau menghitung data luas kebakaran berdasarkan informasi petugas lapangan di lokasi karhutla. Data luas karhutla versi Satgas Riau, lanjutnya, tidak sampai 15 persen dibandingkan luas kebakaran tahun 2018.
“Itu keberhasilan kita, keberhasilan sinergi seluruh komponen untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran,” katanya.
Wakil Komandan Satgas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) RiauEdwar Sangermengatakan pihaknya tidak bisa langsung menyalahkan salah satu pihak dalam kasus perbedaan data tersebut. Sebabnya, KLHK selama ini menggunakan satelit landsat untuk mendapatkan data luas karhutla di Indonesia.
“Mereka pakai satelit, kita kan pakai laporan orang di lapangan,” katanya.
Ia mengatakan karena perbedaan data tersebut Satgas Riau akan berkoordinasi dengan KLHK. Satgas Riau juga tidak memutuskan apakah akan tetap mengacu pada data lapangan atau pada data KLHK.
“Kita akan bicarakan dulu, karena data satelit juga perlu verifikasi dengan data lapangan,” ujar Edwar.
Meski begitu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap akan mengacu pada data KLHK. Lembaga itu bahkan sudah mengeluarkan rilis pers yang menggunakan data tersebut.
“Ini data dari website Sipongi (KLHK) didonwload 8 Juli 2019,” kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo, ketika dikonfirmasi Antara dari Pekanbaru.
Agus Wibowo juga mengirimkan data-data dengan jumlah luas karhutla versi KLHK yang dijadikan acuan untuk pers rilis.
Selain itu, Agus Wibowo juga mengirimkan data luas karhutla yang terjadi hingga tanggal 17 Juli 2019 mencapai 42.740,42 ha. Kebakaran dilaporkan terjadi di 24 provinsi, dan yang paling luas 27.683,47 ha dan Kalimantan Barat mencapai 2.274 hektare. Riau juga tercatat sebagai daerah dengan jumlah titik panas terbanyak selama 2019, yakni sebanyak 2.960 titik.
Baca juga: Kepala BNPB minta perusahaan berkontribusi aktif cegah Karhutla Riau
Baca juga: KLHK bangun 35 posko "Patu" cegah karhutla di Riau, begini fungsinya
Berita Lainnya
KLHK: 135.747 hektare luas Karhutla sejak Januari-Juli 2019. Riau paling luas
08 August 2019 8:12 WIB
Luas Karhutla Riau sejak Januari mencapai 3.147 hektare
25 June 2019 12:08 WIB
Vidio - Ratusan hektare lahan perkebunan warga di Bengkalis ludes akibat Karhutla
20 March 2019 19:30 WIB
165 titik panas indikasi Karhutla terdeteksi satelit di Riau
20 March 2019 7:59 WIB
Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare
19 March 2019 15:20 WIB
Luas kebakaran hutan dan lahan di Riau 1.761 hektare
12 March 2019 7:23 WIB
Gawat, Luas lahan terbakar Riau Melonjak dalam 5 Hari Terakhir
15 February 2019 17:45 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB