Vidio - Ratusan hektare lahan perkebunan warga di Bengkalis ludes akibat Karhutla

id karhutla bengkalis,karhutla riau,karhutla 2019,berita riau bengkalis,berita riau antara,berita hari ini,berita riau terkini,berita riau terbaru,luas k

Vidio - Ratusan hektare lahan perkebunan warga di Bengkalis ludes akibat Karhutla

Personel TNI dan Masyarakat Perduli Api (MPA) berjibaku memadamkan Karhutla, yang menghanguskan ratusan hektare lahan perkebunan masyarakat di desa Ketam Putih Kecamatan Bengkalis, Riau. (Antaranews/Alfisnardo)

Bengkalis, Riau (ANTARA) - Ratusan hektare perkebunan masyarakat di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis Provinsi, Provinsi Riau, ludes akibat kebakaran lahan gambut, Rabu.

Kebakaran lahan diduga berasal dari aktifitas warga yang membuka lahan dengan cara membakar di Desa Sungai Batang, yang bersebelahan dengan desa Ketam Putih.

Salah satu pemilik lahan yang lahannya sudah habis terbakar mengaku kebakaran lahan tersebut diperkirakan sudah ratusan hektare.

"Hampir 600 hektare lebih yang terbakar, yang terbakar ini adalah lahan kelompok tani sagu yang dibuat sekitar lima tahun lalu. Ada sekitar 100 nama dalam kelompok ini masing masing memiliki duahektare lahan, habis semuanya terbakar," kata Syamsul pemilik lahan yang lahannya sudah habis terbakar.

Dia mengatakan kebakaran terjadi sejak Sabtu (16/3 ) lalu, dan saat ini dirinya dan sebagian masyarakat dibantu TNI AD terus berjibaku melakukan pemadaman api.

Baca juga: Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare

Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan


Sementara itu, Kepala dusun tiga Desa Ketamputih, Muhammad Nur menyebutkan kebakaran terjadi sejak Sabtu (16/3) lalu. Hingga kini kebakaran terus meluas dan membakar kebun warga yang ditanami kelapa sawit, sagu dan karet.

"TNI, MPA(Masyarakat Peduli Api), dan pemuda setempat terus berjibaku melakukan pemadaman. Di sini kendalanya kita kesulitan air, sumur juga kering karena memang sedang musim kemarau. Kita mohon doanya bersama agar turun hujan dan api segera terpadamkan," katanya.

Dijelaskannya, pemilik lahan hingga para ibu-ibu juga ikut memadamkan api karena lahan terbakar merupakan penghasilan utama masyarakat di daerah itu.

Saat ini pemerintah setempat juga telah memasukkan satu alat berat berupa beko untukmembuat sumur sebagai sumber air untuk pemadam kebakaran.

Hingga kini TNI, Masyarakat peduli api (MPA) terus melakukan upaya pemadaman, dan kebakaran berpotensi meluas karena angin kencang serta lahan yang murni gambut.

Simak kondisi kebakaran di Desa Ketam Putih dari video berikut ini