KLHK bangun 35 posko "Patu" cegah karhutla di Riau, begini fungsinya

id KLHK,BNPB,karhutla riau,karhutla 2019,berita riau antara,berita riau terbaru

KLHK bangun 35 posko "Patu" cegah karhutla di Riau, begini fungsinya

Petugas Kepolisian bersama Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Parit Baru, Kampar, Riau, Kamis (11/07/2019). KLHK bangun 35 posko patu untuk mencegah karhutla di Riau. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz.

Pekanbaru (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membentuk 35 posko patroli terpadu atau Patu, guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau pada masa rawan saat puncak musim kemarau tahun ini.

“Yang sudah kita lakukan khusus Riau, ada 35 posko yang patrolinya bisa menjangkau sampai 100 desa,” kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B. Panjaitan di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan program Patu sudah diluncurkan KLHK sejak 2016.

Partoli melibatkan personel gabungan dari regu pemadam kebakaran Manggala Agni, LSM lingkungan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Raffles mengakui program Patu tidak bisa menjangkau seluruh daerah rawan karhutla di Riau karena sejumlah kendala.

“Kita dari kehutanan tidak bisa memonitor semua karena anggaran terbatas,” katanya.

Karena itu, ia menyambut baik program pencegahan karhutla dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru diluncurkan bulan Juli ini di Riau dan Sumatera Selatan. Program pencegahan dari BNPB dan KLHK diharapkan bisa sinergis dan efektif mencegah karhutla.

“Kalau ini berjalan, akan sangat baik sekali pencegahan agar jangan ada lagi terjadi kebakaran karena rakyat dan masyarakat diajak mengubah cara membuka lahannya,” katanya.

Agar patroli dari kedua lembaga bisa efektif, lanjutnya, KLHK mengusulkan agar area patroli tidak tumpang tindih sehingga cakupan area patroli pencegahan karhutla di Riau bisa lebih luas.

Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan ada 1.512 personel gabungan di Satgas Karhutla Riau yang terdiri dari berbagai unsur mulai dari TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, akademisi, budayawan, ulama, LSM lingkungan hingga wartawan.

Satgas diharapkan bisa melakukan berbagai bimbingan kepada masyarakat agar masyarakat melakukan perubahan pola dalam mengelola perkebunan atau ladang, agar meninggalkan kebiasaan membakar ladang.

BNPB memberikan bantuan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk operasional Satgas Karhutla Riau melakukan sosialisasi kepada masyarakat di akar rumput.

“Kementerian Pertanian langsung melalui menterinya Pak Amran Sulaiman akan alokasikan sejumlah jenis bibit yang cocok di lahan gambut yang kekeringan pada waktu tertentu,” ujar Doni Monardo.

Baca juga: Manggala Agni berusaha padamkan Karhutla di Kampar, begini kendalanya

Baca juga: Siaga hadapi puncak musim kemarau, upaya pencegahan karhutla diintensifkan