Pekanbaru (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meresmikan Ekoriparian Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak), Senin.
Proyek pembangunan ini meliputi kawasan seluas lebih kurang 10 hektare di area kampus Unilak, Kecamatan Rumbai dan sekitar 2 hektare di area kampus UMRI, Kecamatan Bina Widya.
Konsep Ekoriparian dirancang untuk restorasi dan konservasi dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial masyarakat, dan ekonomi yang saling terintegrasi.
Terdapat constructed wetland atau rawa buatan yang diciptakan dan didesain khusus untuk pengolahan air tercemar dengan memanfaatkan proses alami yang terintegrasi.
Air limbah dari pemukiman yang mengarah ke danau akan mengalami dekontaminasi melalui proses alami yang melibatkan vegetasi rawa atau riparian.
Proyek yang dibangun PHR sejak Agustus 2023 ini berhasil diselesaikan di UMRI pada April 2024 selesai di Unilak pada Februari 2023.
"Kami menilai hal ini sangat baik. KLHK memang banyak mendukung upaya ekoraparian di beberapa tempat lain seperti Yogyakarta, Indramayu, dan Sumatera Barat," ujarnya.
Ia menilai ekoriparian tak hanya memiliki fungsi bagi lingkungan, namun juga sosial, ekonomi, edukasi bahkan estetika.
"Yang pasti pembinaan untuk proyek ini tidak berhenti di sini dan akan terus berlanjut," ucap Siti Nurbaya.
Sementara Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan menilai fasilitas ekoriparian ini menjadi langkah nyata PHR dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya untuk kelestarian lingkungan, kehadiran ekoriparian juga akan melibatkan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif untuk memanfaatkan ruang usaha sebagai salah satu media pemasaran produk atau jasa.
“PHR berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari KLHK dalam memberikan arahan-arahan terkait pengelolaan dan perlindungan lingkungan di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Dengan diserahkannya Ekoriparian kepada UMRI dan Unilak semoga dapat dikelola dengan baik secara mandiri untuk dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Riau,” sebutnya.
Ekoriparian sendiri diketahui memiliki manfaat yang beragam. Pertama, terbentuknya kelembagaan untuk dapat mengelola fasilitas yang terbangun secara mandiri dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Selain itu, fasilitas ini akan menjadi tempat wisata edukasi, sebagai sarana olahraga dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat Riau.
Selanjutnya, ekoriparian dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan serta membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Berita Lainnya
KLH identifikasi sejumlah isu lingkungan di perkotaan soal sampah hingga polusi
05 December 2024 15:50 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup minta produsen bantu tangani potensi peningkatan sampah plastik
07 October 2024 17:04 WIB
KLHK-BRGM ajak pemuda untuk peduli terhadap lingkungan
30 September 2024 15:10 WIB
Bengkalis terima penghargaan dari KLHK
18 September 2024 19:45 WIB
Kolaborasi KLHK dan APP Group atasi karhutla
12 August 2024 10:26 WIB
KLHK ungkap Indonesia siap ukir sejarah dari konversi motor listrik ke Eropa
08 August 2024 15:34 WIB
KLHK segel 15 hektare lahan HPK Desa Karya Indah Kampar yang terbakar
04 August 2024 22:43 WIB
Enam heli dikerahkan untuk padamkan karhutla seluas 1.073 hektare di Riau
25 July 2024 8:27 WIB