165 titik panas indikasi Karhutla terdeteksi satelit di Riau

id jumlah titik panas hari ini,karhutla riau,karhutla 2019,bmkg,luas karhutla riau 2019,berita hari ini,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita ri

165 titik panas indikasi Karhutla terdeteksi satelit di Riau

Api membakar semak belukar dan pepohonan pada kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (18/3/2019) malam. Keringnya pepohonan akibat cuaca panas dan diperparah dengan kencangnya angin membuat api cepat menjalar sehingga menyulitkan regu pemadam untuk melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Pekanbaru (ANTARA) - Satelit mendeteksi ada 165 titik panas yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, berada di Provinsi Riau pada Rabu pagi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam analisanya yang diterima Antara di Pekanbaru, menyebutkan bahwa total ada 187 titik panas (hotspot) di Sumatera. Riau mendominasi jumlah titik panas tersebut dengan 165 titik, dan meningkat dibandingkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pada Selasa sore, yang berjumlah 156 titik.

Jumlah titik panas paling banyak berada di daerah pesisir Riau. Kabupaten Bengkalis terdata ada 39 titik, kemudian Pelalawan (37), Kepulauan Meranti (31), Rokan Hilir (17), Dumai (16), Siak (11), Indragiri Hulu (6), Indragiri Hilir (3), Kampar (2), Rokan Hulu (2), dan Kota Pekanbaru (1).

Dengan begitu, dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya Kabupaten Kuantan Singingi yang terindikasi nihil titik panas pada pagi ini.

Baca juga: Vidio - Ratusan hektare lahan perkebunan warga di Bengkalis ludes akibat Karhutla

Adapun, dari jumlah tersebut ada 107 titik dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen, sehingga kuat indikasinya sebagai titik api Karhutla.

Lokasinya paling banyak di Kabupaten Bengkalis mencapai 27 titik, Kepulauan Meranti (20), Pelalawan (19), Kota Dumai (13), Rokan Hilir (11), Siak (7), Indragiri Hulu (5), Indragiri Hilir (2), Rokan Hulu (2), dan Kota Pekanbaru (1).

Petugas Manggala Agni berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Selasa (19/3/2019). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)


Dari pagi hingga siang BMKG memprakirakan tidak ada peluang hujan di Riau karena cuaca cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi pada malam hari di sebagian wilayah Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan, Siak, Kab. Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

Sedangkan, daerah pesisir utara Riau yang banyak terdapat titik api seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Bengkalis, masih tidak ada peluang hujan.

Baca juga: Vidio - Karhutla di Pulau Rupat membara lagi, puluhan hektare kebun warga terbakar

Suhu udara cukup panas pada hari ini diprakirakan berkisar 24 hingga 35 derajat Celcius dengan kelembapan udara 40-95 persen. Arah angin berhembus dari timur ke selatan dengan kecepatan 10 sampai 30 kilometer/jam.

Riau kini sudah berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga Oktober 2019. Kebakaran lahan gambut sudah mulai terjadi sejak Januari, dan intensitasnya meningkatkan pada Maret ini.

Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan luas Karhutla di Riau sejak Januari sudah lebih dari 2.000 hektare.

"Sampai hari ini luas kebakaran mencapai 2.038 hektare. Terluas di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.045,43 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (19/3).

Jerebu Karhutla menyelimuti daerah di selatan karena terbawa angin, termasuk mencapai provinsi tetangga di Sumatera Utara.

Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan

Baca juga: Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare

Baca juga: Riau "ekspor" asap Karhutla ke Sumatera Utara