Wah, Karhuta Riau meluas hingga 2.719 hektare

id Jokowi, Prabowo,jumlah titik panas terbaru,karhutla 2019,karhutla riau,berita riau terbaru,berita hari ini,berita riau terkini,berita riau antara,bpbd

Wah, Karhuta Riau meluas hingga 2.719 hektare

Seorang pewarta memotret api yang membakar semak belukar dan pepohonan ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (18/3/2019) malam. Keringnya pepohonan akibat cuaca panas dan diperparah dengan kencangnya angin membuat api cepat menjalar sehingga menyulitkan regu pemadam untuk melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di 12 kabupaten dan kota di wilayah tersebut terus meluas hingga mencapai 2.719 hektare, atau bertambah lebih dari 700 hektare dalam sepekan terakhir.

"Luas lahan yang terbakar sampai dengan hari ini sejumlah lebih kurang 2.719,69 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin.

Kondisi itu berpotensi terus meluas karena hingga hari ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan masih mendeteksi titik-titik panas atau indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua.

Baca juga: Diprotes di UNRI soal Karhutla, Gubernur Riau tetap semangati mahasiswa

Sementara itu, berdasarkan laporan harian siaga darurat bencana asap akibat Karhutla Provinsi Riau 2019, dari total 2.700 hektare lahan terbakar, mayoritas terjadi di Kabupaten Bengkalis. Di wilayah pesisir Riau tersebut, tercatat luas lahan terbakar mencapai 1.263,83 hektare.

Hampir setiap kecamatan di Kabupaten Bengkalis dilanda kebakaran sepanjang awal 2019 ini. Namun, kebakaran terparah tercatat di Pulau Rupat, Bengkalis. Pulau yang mayoritas berkontur gambut tersebut sepanjang Februari kemarin terbakar hebat dan menyebabkan asap tebal hingga meluas ke Kota Dumai.

Selain Bengkalis, kebakaran juga terjadi di tiga wilayah lainnya di pesisir timur Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Diantaranya Rokan Hilir dengan luas 407 hektare, Meranti 222,4 hektare serta Dumai 192,25 hektare.

Lebih jauh, Edwar merincikan kebakaran juga terpantau meluas di Kabupaten Siak yang mencapai 314,5 hektare, Indragiri Hilir 107,1 hektare serta Indragiri Hulu 64,5 hektare. Selanjutnya, di Pekanbaru tercatat 37,75 hektare lahan terbakar, Kampar 26,6 hektare, Rokan Hulu dua hektare, dan Kuantan Singingi lima hektare.

Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan

Hingga hari ini, upaya pemadaman Karhutla dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat masih terus berlangsung. Pemadaman tidak hanya dilakukan oleh tim darat, melainkan juga diperkuat operasi pengeboman air dengan melibatkan belasan helikopter, baik dari pemerintah maupun bantuan pihak swasta.

Edwar Sanger menjelaskan saat ini Satgas Karhutla Riau telah diperkuat dengan tiga unit helikopter pengebom air atau "waterbombing" bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Helikopter terakhir tiba di Pekanbaru pada Kamis medio kemarin dengan jenis MI X dari Palembang.

Dengan bertambahnya satu unit heli dari BNPB tersebut, maka saat ini ada 10 unit heli yang siap melakukan waterbombing di lokasi kebakaran lahan di Riau.

"Sekarang kita sudah punya tiga heli dari BNPB. Kemudian dari dunia usaha ada 3 unit, dari KHLK, Polisi, TNI AU, TNI AD masing-masing satu unit dan akan masuk satu unit lagi dari dunia usaha," katanya.

Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan