Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Riau membentangkan spanduk protes terhadap Gubernur Riau terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sela acara “BUMN goes to campus” di Aula Universitas Riau kampus Gobah, Kota Pekanbaru, Selasa.
Protes itu dikomandoi oleh dua orang mahasiswa Universitas Riau (UR) mengenakan jaket almamater warna biru muda. Mereka berdiri di pagar pembatas tribun aula tersebut kemudian membentangkan spanduk warna putih.
Baca juga: Riau "ekspor" asap Karhutla ke Sumatera Utara
Spanduk itu bertuliskan kata-kata warna merah yang berbunyi: “Darurat Karhutla Gubernur Kemana?”.
Pembentangan spanduk itu dilakukan saat Menteri BUMN Rini Soemarno berjalan keluar auditorium itu. Gubernur Riau Syamsuar terlihat berjalan bersama rombongan menteri dan sejumlah direksi BUMN yang hadir. Sejumlah orang dari bawah meminta mahasiswa untuk menghentikan protes itu.
Sejumlah anggota Resimen Mahasiswa UR terlihat mencoba mengambil spanduk tersebut.
Simak video aksi mahasiswa Universitas Riau
Semangati mahasiswa
Gubernur Riau Syamsuar terlihat tenang menanggapi protes mahasiswa di acara tersebut. Ia terlihat tetap menemani Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mengunjungi stan bazar mahasiswa di luar aula. Syamsuarkemudian terlihat menyambangi sebuah stan penjual makanan.
Penjualnya yang semuanya mahasiswi itu bernama T’kids Camp dan mereka menawari semangkuk kue manis untuk orang nomor satu di Riau itu.
“Pak gubernur, dicoba kuenya,” kata seorang mahasiswi bernama Wulan.
“Berapa harganya?,” tanya Syamsuar dan dijawab kompak oleh mahasiswa itu gratis khusus untuk Gubernur Riau
“Ini kan jualan, tidak boleh ‘prei’ (gratis),” jawab Syamsuar menimpali.
Gubernur kemudian memberikan beberapa lembar uang Rp50 ribu warna biru, yang diterima mahasiswi tersebut sambil teriak kegirangan.
“Makasih ya, pak,” kata Wulan yang mengatakan harga asli kue itu hanya Rp8.000 per mangkok.
Baca juga: Luas Karhutla Riau lebih 2.000 hektare
Gubenur Riau terlihat senyam-senyum sambil berlalu meninggalkan para mahasiswa. Ketika ditanya kenapa memberikan uang sebanyak itu, Syamsuar menjawab “Supaya teman-teman (mahasiswa) itu lebih semangat,”.
Seperti diketahui, Provinsi Riau kini sudah berstatus Siaga Darurat Karhutla hingga akhir Oktober 2019. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, luas kebakaran lahan gambut kini sudah lebih dari 2.000 hektare.
Semua upaya melalui Satuan Tugas Karhutla Riau sudah dilakukan melalui upaya pemadaman lewat darat, udara dengan helikopter hingga teknologi modifikasi cuaca untuk hujan buatan. Namun, cuaca panas tetap membuat lahan gambut rawan dibakar dan upaya pemadaman sulit dilakukan.
Baca juga: Polisi selidiki Karhutla Riau di konsesi perusahaan sawit di Pelalawan
Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan