Milisi garis keras tewaskan lima polisi India dalam serangan di Kashmir

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,Milisi garis keras tewaskan lima polisi

Milisi garis keras tewaskan lima polisi India dalam serangan di Kashmir

Polisi India berjaga di jalanan saat berlakunya jam malam menyusul adanya bentrokan, di Jammu, Senin (12/8). Prajurit India berjaga di wilayah dekat Poonch di bagian India setelah tiga orang tewas dalam bentrokan antara umat Hindu dan umat Islam selama sepekan. Pakistan menuduh pasukan India menembakkan bom di wilayah sengketa perbatasan Kashmir pada hari Senin dan ketegangan meninggi di kedua negara usai penembakan prajurit India minggu lalu memicu gelombang pertempuran kecil di dua musuh bersenjata nuklir tersebut. New Delhi menyalahkan serangan tersebut kepada Pasukan Pakistan tetapi Islamabad menyangkal keterlibatannya. (REUTERS/Mukesh Gupta)

Srinagar (ANTARA) - Milisi menewaskan lima polisi paramiliter India dalam serangan terhadap pasukan keamanan di Kota Kashmir pada Rabu, kata pejabat senior kepolisian.

Tiga polisi paramiliter, satu polisi setempat dan seorang pelintas terluka. Sementara itu, seorang milisi tewas ketika polisi membalas tembakan, kata dia.

Baca juga: Milisi bersenjata tewaskan 34 warga sipil dalam serangan di Republik Afrika Tengah

Serangan yang berlangsung di Kota Anantnag diklaim oleh Al Umar Mujahideen, kelompok milisi garis keras yang bermarkas di Kashmir. Itu merupakan serangan paling mematikan di Kashmir India sejak Februari, saat pengebom bunuh diri menabrakkan mobilnya yang dipasang alat peledak ke sebuah bus. Dalam insiden tersebut 40 polisi paramiliter tewas.

Pengeboman meningkatkan ketegangan antar tetangga bersenjata nuklir India dan Pakistan, yang bagian dari perbatasannya melintasi wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan.

Kashmir diakui sepenuhnya oleh Pakistan dan pasukan India telah berjuang menumpas pemberontakan di lokasi tersebut selama beberapa dekade.

Baca juga: Digempur Pemerintah, Milisi Maute Kabur Dengan Menyamar Sebagai Pengungsi

Baca juga: Milisi Houthi di Yaman Tawan 10 Ribu Wartawan dan Blogger


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari