Bengkalis (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menambah kuota penyaluran elpiji bersubsidi 3 kg di Bengkalis, Riau, guna memenuhi peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri 1440 H.
"Sejak awal Mei 2019, lebih dari 15.000 tabung elpiji 3 kg per hari telah disalurkan ke wilayah tersebut. Jumlah ini meningkat 3,8 persen dibandingkan penyaluran normal," kata Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo melalui rilisnya kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Roby Hervindo menjelaskan bahwa di Bengkalis terjadi peningkatan konsumsi elpiji selama Ramadhan.
"Untuk itu Pertamina menambah penyaluran ke Bengkalis menjadi 420.560 tabung atau naik 3,8 persen dibanding konsumsi normal," ujarnya.
Menurutnya, khusus di Kecamatan Bukit Batu yang dilanda isu kelangkaan elpiji, rata-rata penyaluran mencapai sebesar 19.840 tabung per bulan. Isu ini muncul akibat antrian warga Kelurahan Sungai Pakning dan Desa Sungai Selari di pangkalan.
"Warga mengantri karena mereka tahu akan ada penyaluran ke pangkalan. Penyaluran ke pangkalan-pangkalan di wilayah Sungai Pakning memang baru tiba malam hari. Dikarenakan jarak tempuh yang jauh, lebih dari 100 km dari SPBBE Mas Artha," jelas Roby.
Ia merinci proses distribusi gas elpiji pada Selasa (21/05) mencapai total 360 tabung untuk empat pangkalan di Desa Sungai Pakning dan Dompas. Lalu Rabu (23/05), Pertamina akan menambah kembali penyaluran di Sungai Pakning sebanyak 560 tabung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis, terdapat 38.000 warga miskin di wilayah itu. Adapun rata-rata penyaluran elpiji 3 kg subsidi bagi masyarakat miskin di Kabupaten Bengkalis sebesar 381.630 tabung per bulan. Jika tepat sasaran bagi masyarakat miskin, maka per keluarga miskin mendapat 40 tabung per bulan.
Namun alokasi elpiji 3 kg tersebut tidak akan mencukupi jika dikonsumsi oleh total penduduk Bengkalis sebanyak 559.081 jiwa.
Untuk memastikan penyaluran elpiji 3 kg yang tepat sasaran, Pertamina berkoordinasi dengan Disperindag Kabupaten Bengkalis, agar pengawasan dan monitoring penyaluran kepada masyarakat miskin terus ditingkatkan.
Pengawasan yang lebih ketat juga diperlukan untuk mengendalikan pengecer. Pertamina tidak dapat mengawasi maupun memberi sanksi, karena mereka bukan distributor resmi elpiji 3 kg.
Pertamina menghimbau masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait kebutuhan maupun layanan. Melalui Call Center Pertamina 135 maupun email pcc@pertamina.com. Termasuk informasi indikasi pelanggaran yang dilakukan agen dan/atau pangkalan. Semua laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan BBM dan elpiji lebih 100 persen di Riau selama Ramadhan
Baca juga: Gasifikasi Batubara Bisa Kurangi Beban Negara dari Impor Elpiji, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Sakti Wahyu Trenggono segera tancap gas pasca dilantik kembali menjadi Menteri KKP
21 October 2024 15:21 WIB
Jadi bandar sabu, oknum Kades di Inhil diringkus polisi
21 September 2024 6:37 WIB
Presiden Jokowi kumpulkan para menteri bahas kebijakan GBT
08 July 2024 14:47 WIB
Pipa Dumai-Sei Mangke kunci integrasi pipa gas Sumatera-Jawa
23 June 2024 13:35 WIB
Berita unggulan terkini, tiga negara Eropa resmi akui Palestina hingga pembelian gas LPG 3 kg wajib pakai KTP
29 May 2024 11:25 WIB
Diduga akibat gas bocor, empat toko di Rawamangun terbakar
27 May 2024 13:37 WIB
PGN luncurkan layanan pemanfaatan gas alam cair (LNG) domestik untuk industri
22 May 2024 10:15 WIB
Menilik manfaat subsidi gas industri guna wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
27 April 2024 10:03 WIB