Keberadaan homestay solusi atasi akomodasi wisata

id Homestay,wisata dumai

Keberadaan homestay solusi atasi akomodasi wisata

Pelatihan Pengelola Homestay yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Riau di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (25/4/2019). (ANTARA News/ Dedi Dahmudi)

Rokan Hilir, Riau (ANTARA) - Keberadaan homestay menjadi bagian penting untuk pengembangan wisata, terutama jika terjadi lonjakan pengunjung yang tidak bisa dipenuhi lagi oleh fasilitas akomodasi seperti hotel maupun penginapan lainnya.

"Harapan kita dengan memberdayakan pengelola homestay maka diharapkan mereka bisa berkembang lebih baik di Kabupaten Rokan Hilir, khususnya di Kota Bagansiapiapi,"ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Rokan Hilir Ali Asfar, Kamis.

Menurutnya, ini menjadi jawaban atas persoalan penginapan seperti saat adanya ivenwisata Bakar Tongkang. Saat itu ada keluhan terbatasnya untuk akomodasi hotel, makanya keberadaan homestaydiharapkan menjadi menjadi jawaban atas persoalan ini.

Ia mengemukakan hal itu saat kegiatan pelatihan pengelola homestay yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Riau di Bagansiapiapi. Pelatihan tersebut melibatkan sekitar 50 pengelola homestay dan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Ali Asfar mengharapkan melalui kegiatan itu akan ada masukan baru bagi pengelola homestay untuk dapat meningkatkan kapasitas, sehingga mampu mendapatkan peningkatan kesejahteraan lewat peluang yang ada.

Sementara, Widyaiswara Kementerian Pariwisata Heri Hermawan menyebutkan, pengembangan wisata menjadi aspek strategis seiring program pemerintah agar 2019 tercapai target 20 juta wisatawan mancanegara yang hadir.

Di sisi lain, berkaitan dengan visi besar untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di Indonesia dengan menerapkan berbagai produk pariwisata, maka salah satu peluangnya adalah melalui pengelolaan homestay yang baik.

Keunggulan homestay itu menurutnya selain menjadi daya tarik, juga untuk mendorong masyarakat agar terlibat dalam pengembangan wisata.

"Semakin kaya dengan homestay naka akan menjadi kekuatan kita, sehingga diharapkan pariwisata nasional tak hanya bertumpu pada destinasi di Bali, Batam, dan Jakarta. Daerah lain juga bisa dan punya peluang sama untuk kembangkan kebudayaan lokal termasuk homestay sebagai ujung tombak perkenalkan budaya lokal kepada dunia," kata Heri.