Homestay Jadi Magnet Baru Pariwisata Malaysia

id homestay jadi, magnet baru, pariwisata malaysia

Kuala Lumpur, 6/7(ANTARA) - Menteri Pelancongan Malaysia, Dato Sri DR Ng Yen Yen mengatakan program wisata "homestay" akan dijadikan magnet baru pariwisata Malaysia.

"Indonesia akan menjadi target karena memiliki pangsa pasar yang sangat besar," ujar dia saat membuka acara Fam Trip Indonesia ke sejumlah "homestay" di Malaysia, seperti dilaporkan koresponden ANTARA dari Kuala Lumpur, Selasa.

Di antara pengunjung yang banyak datang ke Malaysia, Indonesia merupakan negara kedua setelah Singapura.

Menteri itu mengatakan program "homestay" dijadikan magnet baru karena memberikan tawaran berbeda dari liburan biasa yang lebih menghabiskan uang.

Dengan program ini, lanjut dia, pengunjung tidak disuguhi acara berbelanja melainkan hidup bersama masyarakat pedesaan.

"Meski tinggal di pedesaan, fasilitas yang disediakan sama seperti hotel di kota. Nilai lebih dari program wisata ini, pengunjung akan merasakan keramahan dari pemilik rumah dan hidup seperti masyarakat pedesaan," katanya.

Program ini sudah ada sejak 1996 dan tersebar di 14 negara bagian di Malaysia. Namun untuk Indonesia, baru dipromosikan pada tahun ini.

"Sebelumnya, pengunjung lebih banyak berasal dari Eropa, Korea, Jepang dan Singapura. Tahun ini kita baru promosikan di Indonesia, dan hasilnya cukup memuaskan," tambah Ng Yen Yen.

Pihaknya menargetkan pada tahun ini sedikitya 5.000 pengunjung dari Indonesia mengikuti wisata homestay.

"Homestay memiliki keunggulan lain, yakni lebih murah dibandingkan di hotel. Dan yang lebih terpenting, pengunjung mendapatkan kenangan yang tak terlupakan karena hidup bersama masyarakat dan belajar mengenai budaya di homestay tersebut," tambahnya.

Presiden Homestay Malaysia, Sahariman Bin Hamdan, mengatakan Indonesia memiliki prospek bagus untuk homestay. Tahun ini saja, terdapat sedikitnya 600 pengunjung dari Indonesia sejak dipromosikan pada Februari lalu.

"Kalau dibandingkan Jepang dan Korea perbedaannya jauh sekali. Hanya ada sekitar 10 pengunjung yang datang ketika pihak Malaysia mempromosikannya," kata dia.

Ia mengharapkan pengunjung dari Indonesia akan meningkat dasn program wisata ini juga berperan dalam meningkatkan tali silahturahim antara Malaysia dan Indonesia.