Wow, 430 sarana hunian pariwisata dibangun di Bromo-Tengger-Semeru

id hunian pariwisata,bromo,tengger,semeru,kementerian pupr,rumah homestay

Wow,  430 sarana hunian pariwisata dibangun di Bromo-Tengger-Semeru

Ilustrasi - Salah satu rumah yang mendapatkan bantuan program sarana hunian pariwisata (sarhunta) Kementerian PUPR. ANTARA/HO-Ditjen Perumahan Kementerian PUPR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun sebanyak 430 unit rumah bantuan program sarana hunian pariwisata (sarhunta) di kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Jawa Timur.

"Kementerian PUPR siap mendukung pengembangan kawasan wisata dengan menata dan meningkatkan kualitas rumah penduduk. Dengan kondisi rumah penduduk yang ditingkatkan kualitasnya, maka para wisatawan yang datang berkunjung pun bisa lebih nyaman," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPRKhalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pada masa pandemi ini, masyarakat khususnya berpenghasilan rendah (MBR) sangat membutuhkan bantuan rumah yang layak huni.

Ia mengemukakan adanya rumah yang layak huni baik dari sisi konstruksi bangunan seperti atap, lantai dan dinding yang baik, maka mereka bisa hidup sehat dan terhindar dari paparan virus.

"Kami banyak menyalurkan bantuan berupa sarhuntauntuk mendukung KSPN. Kami yakin dengan bantuan ini geliat sektor pariwisata di Indonesia dapat meningkat di masa mendatang," paparnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, sebanyak 430 unit rumah tercatat menjadi penerima program peningkatan kualitas rumah swadaya untuk mendukung usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lainnya di KSPN BTS.

Jumlah unit rumah tidak layak huni yang dibangun untuk usaha lainnya adalah sebanyak 310 unit. Sedangkan sisanya sebanyak 120 unit mendapatkan bantuan homestay.

Disebutkan, untuk peningkatan kualitas usaha pariwisata tersebar di Kabupaten Probolinggo32 unit, Kabupaten Pasuruan27 unit, Kabupaten Malang 33 unit, dan Kabupaten Lumajang28 unit.

"Total anggaran untuk pelaksanaan program ini senilai Rp25,99 miliar. Saat ini,progres fisik pembangunan di lapangan telah mencapai 70 persen dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini," ucapnya.

Salah seorang penerima bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) di Desa Gubuk Klakah, Kabupaten Malang, Heri Kuswanto mengungkapkan dirinya tidak menyangka bisa mendapatkan bantuan perumahan.

Petani buah dan sayur dengan penghasilan sebulan rata-rata Rp2 juta itu sebelumnya tinggal di rumah sederhana.

Namun, setelah mendapatkan bantuan perumahan dari Kementerian PUPR berupa homestay, kini Heri dapat memanfaatkannya sebagai penghasilan tambahan dengan menyelaraskan program paket wisata ke Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru.