Menhut Tinjau Cagar Biosfer di Riau

id menhut tinjau, cagar biosfer, di riau

Pekanbaru, 23/9 (ANTARA) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kamis meninjau kondisi kehutanan di Riau terutama Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu, kawasan hutan gambut Semenanjung Kampar danTaman Nasional Tesso Nilo.Menhut beserta rombongan meninjau kawasan tersebut dengan menggunakan helikopter.

Setelah peninjauan akan dilakukan penyerahan penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkab sebagai KPH Model serta deklarasi perluasan Taman Nasional Tesso Nilo di kantor Gubernur.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu (GSK-BB) merupakan satu dari tujuh kawasan suaka alam di Indonesia dengan area seluas 178.722 hektare di Kabupaten Bengkalis dan Siak, provinsi Riau.

GSK-BB adalah suaka alam pertama di dunia yang diprakarsai oleh kemitraan antara pihak swasta dan publik, dan sudah ditetapkan oleh UNESCO untuk masuk jaringan cagar biosfer dunia sejak 26 Mei 2009.

CG-GSK-BB menjadi khas karena Hutan Rawa Gambut yang tiada duanya di dunia ini, agak berbeda kekhasannya dengan Hutan Gambut Semenanjung Kampar (dengan sedikit rawa). Kekhasan lainnya adalah CG-GSK-BB ini diinisiasi oleh pihak swasta yang bekerja sama dengan pemerintah melalui BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam).

GSK-BB memiliki 150 jenis burung, 10 jenis mamalia termasuk yang dilindungi, gajah dan harimau, 8 jenis reptil, serta 52 spesies tumbuhan langka dan dilindungi.

Sementara Semenanjung Kampar merupakan areal hutan gambut terbesar yang masih tersisa di Indonesia. Kawasan ini merupakan satu kesatuan bentang alam dengan ekosistem gambut dengan luas 671.125 hektare yang dibatasi Sungai Siak, Selat Panjang dan Sungai Kampar yang secara administratif terdapat di kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.

Hasil penilaian Kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (KNKT) menunjukan hampir seluruh wilayah Semenanjung Kampar mempunyai nilai konservasi tinggi baik dari segi ekologi dan keragaman hayati, biofisik, maupun sosial dan budaya masyarakat setempat.

Semenanjung Kampar pada November 2009 dijadikan sebagai lokasi kampanye lingkungan para pegiat lingkungan Grenpeace menjelang Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark.

Sementara itu Taman Nasional Tesso Liso merupakan kawasan konservasi khususnya untuk habitat gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kementerian Kehutanan pada 2009 resmi memperluas kawasan itu menjadi lebih dari 83.000 hektare dari luasan semula 38.576 ha.