27 mahasiswa S3 UNRI kuliah praktik lapangan ke Cagar Biosfer

id kabupaten,bengkalis,unri,cagar biosfir,giam siak kecil bukit batu,doktor,kecamatan,bandar laksamana

27 mahasiswa S3 UNRI kuliah praktik lapangan ke Cagar Biosfer

Mahasiswa program S3 Ilmu Lingkungan UNRI mendengarkan pengarahan dari Forest Sustainability & Healt, Safety Environment (FS& HSE) Head Syarif Hidayat terkait keberadaan cagar biosfir Giam Siak Kecil Bukit Batu. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Sebanyak 27 mahasiswa program pasca sarjana program studi doktor (S3) Ilmu Lingkungan Universitas Riau (UNRI) ditambah tiga dosen pembimbing melakukan kuliah praktek lapangan ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CB GSK-BB) di kawasan PT Sakato Pratama Makmur (SPM) sebagai salah satu mitra pemasok bahan baku untuk Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yang berlokasi di Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis, Sabtu.

Kedatangan rombongan mahasiswa S3 yang dipimpin Rektor UNRI Prof.Dr Aras Mulyadi disambut Kepala Humus PTSPMJoko Irwandono bersama jajaran didampingi Humas PT Arara Abadi - APP Sinar Mas Nurul Huda, Forest Sustainability & Healt, Safety Environment (FS& HSE) Head Syarif Hidayat. Sebelum ke lokasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil rombongan mendengarkan pemaparan seputar keberadaan perusahaan dalam mengelola keberadaan cagar biosfer tersebut.

"Dengan adanya kedatangan mahasiswa S3 ini hendaknya dapat melihat langsung kondisi lapangan, dimana selama ini perusahaan sebagai pemasok kayu yang merupakan mitra dari Sinar Mas masih dituduh sebagai perusak lingkungan di Hutan Tanam Industri (HTI) yang ada di distrik kami ini," ujar Joko.

Selain itu, dalam menangani kasus pembakaran lahan pihak perusahaan tetap menjaga lokasi dari pembakaran lahan dan tentunya dengan langkah menjaga cadangan air yang ada di Giam Siak Kecil ini dengan mengalokasikan areal hutan produksi perusahaan sebagai areal inti Cagar Biosfer seluas 72.255 Ha dari total areal inti 178.722 Ha.

Sementara itu, Rektor Aras Mulyadi mengatakan 27 mahasiswa dan tiga dosen pembimbing tersebut merupakan dosen yang mengajar di program S3 ilmu lingkungan, kemudian mahasiswa yang mengambil mata ajaran pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan ekosistem lahan gambut dan keanekaragaman hayati di Cagar Biosfer itu.

"Tujuan praktik lapangan ini yakni memperkenalkan subyek yang berkaitan mata ajaran mahasiswa dan melihat perspektif pengelolaan lingkungan lahan gambut dan keanekaragamanekosistem yang telah dilakukan stakeholder," ungkapnya.

Dikatakannya, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini ada pada tiga mata topik ajaran dan disusun berbagai ekosistem yang ada dan merupakan lokasi yang tepat bagi mahasiswa untuk melihat pengelolaan sumber daya alam.

"Kita harapkan mahasiswa dari berbagai kelembagaan di antaranya pemerintahan, legislatif, praktisi hukum, kehutanan, sosial,pendidikan fisika, biologi, ekolog yang melakukan kunjungan kelapangan ini dapat menambah wawasan dan mengetahui persis dalam pengelolaan cagar biosfer ini, dan bahkan dapat berperan mengambil kebijakan dalam persoalan lingkungan," ungkapnya.

Sementara itu Humas PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Nurul Huda mengatakan kunjungan dan kuliah praktik lapangan ini sangat bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi dunia perguruan karena kegiatan ini memadukan konsep teori dengan implementasi di lapangan bagi rekan-rekan mahasiswa programdoktoral (S3) Ilmu Lingkungan.

Dengan praktik lapangan ini, lanjutnya, mereka bisa melihat langsung pengelolaan kawasan inti cagar biosfer GSK-BB di kawasan hutan produksi perusahaan.

"Perusahaan juga berkomitmen mendukung program dan kegiatan-kegiatan perguruan tinggi di Riau untuk kegiatan praktik lapangan maupun untuk penelitian di kawasan cagar Biosfer, mengingat salah satu bagian dari fungsi cagar biosfer adalah mendukung penelitian dan pendidikan," ungkap Nurul.

Cagar Biosfer adalah suatu konsep yang mendasari pendekatannya secara holistik pada pengelolaan lansekap, memperhatikan persoalan nyata di lapangan dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk memahami dan memecahkan persoalan lingkungan secara bersama-sama.

"Cagar Biosfer mempunyai fungsi kontribusi konservasi lansekap, ekosistem, jenis, dan plasma nutfah, kemudian menyuburkan pembangunan berkelanjutan baik secara ekonomi, ekologi maupun sosial-budaya.

Selain itu, juga mendukung logistik untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional, nasional, maupun global," paparNurul.