Liga Arab: Proyek "Kota Kemanusiaan" Israel di Gaza Langgar Hukum Internasional

id Gaza,Liga Arab

Liga Arab: Proyek "Kota Kemanusiaan" Israel di Gaza Langgar Hukum Internasional

Ilustrasi - Sidang negara-negara anggota Liga Arab guna membahas kondisi di Palestina. (ANTARA/Anadolu/py.)

Kairo (ANTARA) - Liga Arab pada Selasa (15/7) melontarkan kecaman tajam terhadap rencana kontroversial Israel untuk membangun sebuah "kota kemanusiaan" di selatan Jalur Gaza, yang dinilai sebagai upaya sistematis untuk mengisolasi dan memindahkan paksa warga Palestina.

Dalam pernyataannya, organisasi pan-Arab itu menyebut rencana tersebut sebagai "tamparan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban," serta mencerminkan "kemunduran etika mendalam dari rezim pendudukan." Liga Arab juga menuding proyek tersebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang Israel untuk melakukan pembersihan etnis dan membuka jalan bagi pendudukan ulang serta pembangunan permukiman baru di Gaza.

Baca juga: Qatar Siap Mediasi Tanpa Batas Waktu dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza

"Ini bukan sekadar rencana kemanusiaan, melainkan langkah yang sangat berbahaya menuju legalisasi pembuangan paksa warga Palestina dari tanah mereka," tegas pernyataan itu.

Kecaman tersebut muncul setelah Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengungkapkan rencana pendirian kota baru di atas puing-puing Rafah. Menurut media Israel, sebanyak 600.000 warga Palestina dari kawasan pesisir al-Mawasi akan dipindahkan ke wilayah tersebut dalam waktu 60 hari setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Rencana itu disebut-sebut sebagai solusi "kemanusiaan" bagi penduduk sipil Gaza yang kini berjumlah lebih dari dua juta jiwa, namun justru memicu kekhawatiran luas akan dampak jangka panjangnya terhadap hak-hak rakyat Palestina.

Baca juga: Misi Kemanusiaan Berlanjut: Kapal Freedom Flotilla Bergerak ke Gaza

Liga Arab mendesak komunitas internasional untuk tidak tinggal diam dan segera menolak rencana yang disebutnya "tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional." Organisasi tersebut juga menekankan pentingnya segera mencapai kesepakatan gencatan senjata yang adil dan berkelanjutan.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.