Bu Rodiah, Pejuang Pendidikan di Tengah Tantangan Kota Dumai

id Tanoto

Bu Rodiah, Pejuang Pendidikan di Tengah Tantangan Kota Dumai

Bu Rodiah, Pejuang Pendidikan di Tengah Tantangan Kota Dumai (ANTARA/HO-Tanoto Foundation)

Pekanbaru (ANTARA) - Di tengah padatnya persaingan sekolah dasar negeri di kelurahan Buluh Kasap, Dumai, seorang kepala sekolah perempuan hadir dengan semangat baru dan visi transformatif. Namanya Rodiah, S.Pd.SD., seorang Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation yang kini dipercaya memimpin SDN 015 Buluh Kasap sejak dua bulan lalu. Dengan pengalaman dan pendekatan strategis yang ia miliki dari program pelatihan Tanoto Foundation, Bu Rodiah menggerakkan roda perubahan dari dalam.

Mengelola Harapan, Membangun Kepercayaan

Menghadapi kenyataan bahwa SDN 015 Buluh Kasap dikelilingi oleh lima sekolah negeri lain, Bu Rodiah tahu bahwa pekerjaan rumah utamanya adalah membangun kepercayaan masyarakat. Maka sejak awal, ia dan tim guru menyusun perencanaan seleksi penerimaan murid baru atau SPMB secara transparan dan akuntabel.

“Salah satu kunci dari SPMB yang baik adalah keterbukaan. Kami melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, membentuk tim, menyusun SK, dan mendokumentasikan seluruh prosesnya. Semua dilakukan agar orang tua yakin, sekolah ini layak menjadi tempat tumbuh anak-anak mereka,” jelasnya.

Bu Rodiah, Pejuang Pendidikan di Tengah Tantangan Kota Dumai (ANTARA/HO-Tanoto Foundation)
Dalam pelaksanaannya, Bu Rodiah tetap berpegang pada prinsip tidak membebani orang tua. Menyesuaikan dengan arahan Wali Kota Dumai, sekolah tidak mewajibkan seragam tambahan. Seragam Batik dan pramuka tidak lagi menjadi keharusan, kecuali bagi yang mengikuti ekstrakurikuler. “Kami ingin sekolah menjadi inklusif dan ramah keluarga, bukan menambah beban,” tambahnya.

Branding sekolah diperkuat dengan kolaborasi yang unik, seperti kemitraan dengan Polres Dumai untuk pelatihan baris-berbaris (PBB) dan Program Polisi Cilik (Pocil), juga kerja sama dengan Koramil untuk pembentukan karakter siswa. “Anak-anak perlu contoh nyata. Dengan kehadiran aparat, mereka belajar disiplin, rasa hormat, dan kepemimpinan,” kata Bu Rodiah.

MPLS: Menyentuh Emosi, Menguatkan Identitas

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN 015 Buluh Kasap tak lagi sekadar pengenalan fasilitas. Bu Rodiah merancangnya sebagai momentum menyentuh hati dan membangun identitas siswa sejak hari pertama.

“MPLS kami bawa dengan pendekatan storytelling, dimana Anak-anak diajak tur keliling sekolah, menyanyikan lagu, mengenalkan tentang keluarganya, hobi, dan kesukaan mereka. Di akhir MPLS, kami minta perwakilan orang tua menyampaikan harapan mereka terhadap pendidikan karakter anak-anak,” jelasnya.

Hasilnya terasa cepat: anak-anak terlihat lebih nyaman dan mandiri. Hari kedua sudah ada yang mampu memperkenalkan tentang anggota keluarga dengan percaya diri dan senyum lebar.

Menggerakkan Guru: Dari Administrasi Menuju Aksi

Dengan 26 guru dan 4 tenaga kependidikan, Bu Rodiah sadar bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika dimulai dari dalam. Ia melakukan pemetaan terhadap guru-guru: siapa yang unggul dalam administrasi, siapa yang siap dieksekusi di lapangan, dan siapa yang perlu pendampingan.

“Saya belajar banyak dari pengalaman sebagai Fasda dulu terutama ketika tergabung dalam tim fasda perubahan. Saya tahu pentingnya monitoring, refleksi, dan pendelegasian tugas yang tepat,” tuturnya. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui observasi kelas tiap semester, pengisian angket reflektif oleh guru (disebutnya sebagai 'pengakuan dosa'), dan tindak lanjut dari hasil observasi.

Ia juga mendorong kolaborasi, terutama dengan guru-guru senior. “Guru senior ini punya pengalaman luar biasa, hanya perlu kita rangkul agar tetap merasa berarti dan terus berkembang.”

Meski rapor pendidikan SDN 015 Buluh Kasap masih didominasi warna kuning—tanda tantangan yang besar—Bu Rodiah tetap optimis. Ia percaya pada kekuatan teamwork, komitmen guru, dan potensi anak-anak.

“Sekolah ini akan menjadi tempat tumbuh anak-anak hebat Indonesia. Kita mulai dari hal kecil: membiasakan tujuh kebiasaan baik, mengajak orang tua terlibat, dan menciptakan ruang yang aman dari perundungan. Perlahan tapi pasti, SDN 015 Buluh Kasap akan jadi sekolah kebanggan kota dumai,” ucapnya penuh semangat.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.