Klaten, Jateng (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menegur perusahaan otomotif raksasa asal Jepang, Toyota, untuk memperbanyak order atau pesanan komponen lokal buatan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Airlangga menilai sudah banyak IKM Indonesia bisa memenuhi standar rantai pasok komponen global.
"Ordernya tambahlah, biar (IKM) tambah semangat," kata Menperin pada "Kick Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif" di Klaten, Jawa Tengah.
Ia menyatakan hal tersebut setelah Koperasi Batur Jaya yang beranggotakan 155 IKM logam berhasil masuk rantai pasok global PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan menyuplai "cylinder sleeve" sebagai alat bantu produksi piston ring untuk PT TPR Indonesia selaku pemasok komponen tingkat satu Toyota.
Baca juga: Periode Januari-Maret 2019, Penjualan Avanza facelift tembus 17.000 unit
Koperasi Batur Jaya yang berhasil dibina TMMIN sehingga mampu berproduksi sesuai standar global mendapat pesanan 200 cylinder sleeve per bulan. Menperin minta pesanan itu ditingkatkan.
"Kami harapkan industri otomotif kembangkan terus pemasok komponen lokal tingkat 1 dan 2," kata Airlangga Hartarto.
Ia mengatakan dengan potensi pasar otomotif yang besar peluang IKM komponen untuk memasok ke industri otomotif nasional semakin besar.
Pada 2018, lanjut Menperin, sektor alat angkutan memberikan kontribusi sebesar 1,86 persen terhadap PDB nasional. Pada saat itu produksi kendaraan roda empat atau lebih mencapai angka 1,34 juta unit dengan total penjualan di dalam negeri sebesar 1,15 juta unit, sedangkan sisanya untuk pasar ekspor.
“Dengan nantinya produksi industri otomotif dalam negeri sebesar 2,2 juta unit, IKM logam akan memiliki kesempatan lebih besar untuk dapat masuk dan berkontribusi dalam rantai pasok industri otomotif nasional,” ujar Menperin.
Baca juga: Toyota EXPO, Tampilkan All New Toyota Avanza 2019
Sementara itu Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan komitmen Toyota untuk terus membina dan mengembangkan kemampuan IKM komponen agar bisa masuk rantai pasok global pemain otomotif dunia, khususnya Toyota.
"Hal ini tidak hanya bisa dilakukan Toyota sendiri, tapi juga industri otomotif lainnya yang ada di Indonesia," katanya.
Warih mengatakan tidak mudah bagi IKM masuk rantai pasok global yang memiliki persyaratan industri yang ketat mulai dari bahan baku hingga proses produksi. Koperasi Batur Jaya saja, kata dia, butuh pembinaan sekitar dua tahun hingga kini mampu menjadi pemasok tingkat 2 TMMIN.
"Jadi prosesnya tidak instan dan butuh kerja keras yang konsisten dari IKM sendiri. Keberhasilan Koperasi Batur Jaya, menunjukkan semangat pantang menyerah dari IKM otomotif di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas, untuk menjadi pemasok komponen global IKM harus mengikuti standar global, spesifikasi produk, teknologi, dan proses.
Baca juga: Toyota bukukan penjualan 82.167 unit kendaraan
Baca juga: Toyota alokasikan Rp10 miliar dukung pengembangan pariwisata
Berita Lainnya
Agung Toyota luncurkan new Fortuner 2024 di Pekanbaru
17 September 2024 17:32 WIB
TeRuCI gelar Munaslub bahas masa depan komunitas menuju dua dekade
11 May 2024 15:55 WIB
Berbagi berkah Ramadhan, Agung Toyota Riau santuni 20 anak yatim
29 March 2024 17:43 WIB
Toyota ditarik kembali 1,85 juta unit kendaraan RAV4 karena risiko kebakaran
03 November 2023 9:48 WIB
Mobil anda termasuk? Toyota tarik 751 ribu kendaraan akibat bumper mudah terlepas
27 October 2023 10:37 WIB
Toyota siap rilis dan pamerkan dua mobil konsep di JMS
17 October 2023 10:39 WIB
Toyota-Idemitsu kolaborasi untuk produksi massal baterai kendaraan listrik
14 October 2023 10:37 WIB
Toyota bawa Rangga Concept ke Japan Mobility Show 2023 di Tokyo
13 October 2023 11:45 WIB