Pekanbaru (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan bahwa benar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi, ditangkap pada operasi tangkap tangan di Provinsi Jawa Timur.
"Betul ada giat KPK di Jawa Timur, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Agus juga belum menyampaikan kasus apa yang menjerat Romi. "Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam atau besok pagi," ungkap Agus.
KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status orang yang diamankan dalam satu operasi tangkap tangan atau OTT.
Baca juga: KPK Tangkap Tangan Ketua Umum Parpol Pendukung Pemerintah. Benarkah itu Romahurmuziy?
Berikut ini informasi tentang sosok Romi yang dirangkum Antaranews.
1. Politisi
Romahurmuziy lahir di Sleman, 10 September 1974. Saat ini dia berumur 44 tahun. Berdasarkan pemberitaan tentang Romi yang diwartakan ANTARA, politi tersebut merupakan mantan Sekretaris Jendral DPP PPP, dan terpilih sebagai ketua umum partai berlambang Ka’bah itu pada Oktober 2014. Ia pernah menjadi Ketua Komisi IV DPR RI periode 2009-2014.
Romi terpilih sebagai nakhoda PPP untuk periode 2014-2019. Tidak lama setelah terpilih, Romi mengatakan hal itu adalah momen yang berharga bagi hidupnya karenamerupakan hadiah ulang tahunnya ke-40.
"Pada 10 Oktober lalu saya ulang tahun ke-14. Kemudian hari ini terpilih sebagai ketua umum PPP. Mungkin ini hadiah ulang tahun saya dari Allah SWT," katanya dalam sambutaan setelah terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP 2014-2019 di Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/10/2014).
2. Mimpi Besarkan PPP
Menurut Romi, jabatan adalah amanah dari masyarakat, khususnya para kader partai berlambang Kabah yang harus dipertanggungjawabkan. Ia berjanji akan membangun PPP menjadi partai besar, dan kalau mungkin menjadi pemenang pemilu.
"PPP sudah tiga kali gagal dalam pemilu legislatif dan saat ini menjadi partai kecil," kata Romy.
PPP adalah partai politik yang lahir pada awal era Orde Baru, dan selama era tersebut PPP selalu berada dalam posisi tiga besar. Setelah era reformasi, menurut dia, posisi PPP terus merosot, dan saat ini berada di posisi kesembilan dari 10 partai politik di DPR RI.
"Untuk membangun PPP, maka harus dibangun dengan kebersamaan kader," ujarnya.
Romy menegaskan, PPP ke masa depan harus dikelola dengan mamajemen yang didasarkan oleh limaakhlakul karimahdari para sahabat Nabi Muhammad SAW.
itu menyadari tantangan PPP ke masa depan tidak ringan sehingga harus dikelola bersama-sama oleh seluruh kader secara maksimal dan cerdas.
"Hal-hal yang sudah baik di PPP akan diperbaiki sedangkan hal-hal yang masih kurang baik akan diperbaiki," katanya.
Baca juga: Antisipasi Kecurangan, PPP se-Riau Gelar Pelatihan agar Saksi Pemilu Lebih Militan